Arsip Blog

Selasa, 04 Desember 2018

GEOMORFOLOGI


Makalah

HAKEKAT MANUSIA
PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGAN PERADABAN MANUSIA
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNW0M0ARNR1AutUCs0xLk40UV_znNfhetoPSqb5qRW6t0oNyqSKwD-zeYHZLsmL0IwIPiGltQzMltT_FK9mzapzYp7IwWmkuXaXan8DAKG_W2T3XQt3kxf8vRNaDQxdd_cbsh7Dn4d19o/s1600/LOGO+UNIVERSITAS+NEGERI+GORONTALO.png

DI SUSUN
OLEH
MAHRIFAT ISMAIL
451417011

PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2017
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucakan kepada Allah STW, yang karena bimbingannyalah maka penulis bisa menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul "HAKIKAT MANUSIA"
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi d
i beberapa reverensi dan waktu tertentu sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggung jawabkan  hasilnya. Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua












DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
KATA PENGANTAR ....................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang .....................................................................................
B.     Rumusan Masalah ................................................................................
C.     Tujuan Penulisan ..................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.    Hakikat manusia....................................................................................
B.     Perbedaan sifat dan hakikat manusia dengan makhluk lain..................
C.     Pengembangan dimensi manusia...........................................................
D.    Hubungan hakekat manusia dengan kebutuhan pendidikan..................
E.     Manusia seutuhnya.................................................................................
F.      Pendidikan dan perkembangan peradaban manusia...............................
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
 A.      Latar Belakang
Manusia merupakan  makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Melalui akalnya manusia dituntut untuk berfikir menggunakan akalnya untuk menciptakan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Melalui jasmaninya manusia dituntut untuk menggunakan fisik / jasmaninya melakukan sesuatu yang sesuai dengan fungsinya dan tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dan melalui rohaninya manusia dituntut untuk senantiasa dapat mengolah rohaninya yaitu dengan cara beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat erat karena diantara keduanya saling mendukung untuk menciptakan suatu kehidupan yang sesuai kodratnya. Suatu peradaban timbul karena ada yang menciptakannya yaitu diantaranya ada faktor manusianya yang melaksanakan peradaban tersebut.
Suatu peradaban mempunyai wujud, tahapan  dan dapat berevolusi / berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dari peradaban pula dapat mengakibatkan suatu perubahan pada kehidupan sosial. Perubahan ini dapat diakibatkan karena pengaruh modernisasi yang terjadi di masyarakat.
Masyarakat yang beradab dapat diartikan sebagai masyarakat yang mempunyai sopan santun dan kebaikan budi pekerti. Ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian sebagai makna hakiki manusia beradab dan dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
Perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia.






 B.       Rumusan Masalah
a)      Apakah yang dimaksud hakikat manusia?
b)      Apa saja yang disebut sebagai dimensi hakikat manusia?
c)      Bagaimana mengembangkan dimensi hakikat manusia?
C.     Tujuan penulisan 
a)      Untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah pengantar pendidikan
b)      Untuk memahami tetang sifat hakikat manusia
c)      Untuk memahami dimensi-dimensi hakikat manusia
d)     Untuk memahami pengembangan dimensi hakikat manusia












BAB II
PEMBAHASAN
A.    Hakikat manusia
 Hakikat manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap manusia.  Kata manusia berasal dari kata ” manu ” dari bahasa Sanksekerta atau ” mens ” dari bahasa Latin yang berarti berpikir, berakal budi, atau bisa juga dikatakan ” homo ” yang juga berasal dari bahasa Latin.  Hal yang paling penting dalam membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah dapat dikatakan bahwa manusia dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya di dunia.  Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki derajat paling tinggi di antara ciptaan yang lain.
Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan kedudukan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.  Berikut penjelasan yang lebih rinci mengenai makhluk individu dan makhluk sosial.
1.      Manusia sebagai makhluk individu
Manusia sebagai makhluk individu mempunyai sifat-sifat individu khas yang berbeda dengan manusia lainnya.  Manusia berbeda dengan manusia lainnya.  Manusia sebagai individu bersifat nyata, yaiut mereka berupaya untuk selaliu merealisasikan kepentingan, kebutuhan, dan potensi pribadi yang dimilikinya.  Hal tersebut akan terus menerus berkembang menyesuaikan dengan perkembangan kehidupan yang dialaminya dan pertumbuhan yang ada pada dirinya.  Setiap manusia senantiasa akan berusaha mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi berbagai kebutuhan dan mempertahankan hidupnya.
2.      Manusia sebagai makhluk sosial
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial, artinya makhluk yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain.  Setiap manusia normal memerlukan orang lain dan hidup bersama-sama dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.  Kenyataan ini sesuai dengan pendapat Aristoteles, menyatakan bahwa manusia adalah zoom politicon, yang berarti selain sebagai makhluk individu, manusia juga termasuk dalam makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan manusia lain.

 Pada zaman purba, ketika kebutuhannya belum lengkap.  Manusia sering memenuhi kebutuhannya dengan membuat dan mencari sendiri.  Namun dengan semakin meningkat kebutuhan hidupnya, manusia membutuhkan orang lain untuk mendukung kehidupannya.  Pada perkembangan secara lebih luas dan kompleks, manusia membutuhkan tata masyarakat, lembaga-lembaga sosial, dan juga membutuhkan negara.
mengartikan variasi atau keaneka ragaman individu lebih pada penekanan faktor-faktor spesifik yang mempengarui perbedaan atau variasi antar individu pada kebudayaan (multikultural), perbedaan kelas sosial ekonomi, perbedaan etnik dan ras.  Faktor lain yang mengidentifikasi keragaman individu adalah intelegensi, abilities, dan disabilitas dari peserta didik.
Konsep hidup bersama; bahwa antara individu berbeda secara sosial ekonomi dan budaya, ras, fisik dan psikologis, agama dan faktor lain bisa di satukan dan bukan sebagai penghalang untuk hidup dalam kebersamaan. anak bukan miniatur orang dewasa, melainkan mahluk kecil yang memiliki potensi untuk berkembang. Mengapa harus ada pendidikan, (jangan sampai menganggap bahwa perbedaan itu biasa)  (pesan moral) Tiada suatu pemberian apapun yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik (pesan moral) Mendidik dan memberikan tuntunanan merupakan sebaik-baiknya hadiah dan perhiasan terindah bagi  AUD di masa emasnya.
Faktor-faktor yg mempengaruhi keragaman individu:
1.      Keragaman karena kebudayaan (multikultural)
2.      Keragaman karena Perbedaan kelas sosial ekonomi
3.      Keragaman karena Perbedaan etnis dan ras
4.      Keragaman karena Intelejensi
5.      Keragaman karena Bahasa
6.      Keragaman karena Perbedaan kemampuan (anak berkebtuhan khusus –disabilitas & masalah psikososial)
7.      Keragaman karena Pengaruh gender
8.      Keragaman karena Perbedaan kemampuan (anak berkebutuhan khusus-gifted and talented children)  Anak berkebutuhan khsusus.

B.     Perbedaan sifat dan hakikat manusia dengan makhluk lain

Manusia tidak berbeda dengan binatang dalam fungsi tubuh dan fisiologisnya. Fungsi kebinatangan ditentukan oleh naluri, pola-pola tingkah laku yang khas yang pada gilirannya ditentukan oleh struktur syaraf bawaan. Semakin tinggi tingkat perkembangan binatang, semakin fleksibel pola tindakannya. Pada primata (bangsa monyet) yang lebih tinggi dapat ditemukan inteligensi, yaitu penggunaan pikiran guna mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga memungkinkan binatang melampaui pola kelakuan yang telah digariskan secara naluri. Namun setinggi-tingginya perkembangan binatang, elemen-elemen dasar eksistensinya yang tertentu masih tetap sama.
 Manusia pada hakikatnya sama saja dengan makhluk hidup lainnya, yaitu memiliki hasrat dan tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan didukung pengetahuan dan kesadaran. Perbedaan diantara keduanya terletak pada dimensi pengetahuan, kesadaran dan tungkat tujuan. Disinilah letak kelebihan dan keunggulan yang dimiliki manusia dibanding dengan makhluk lain.
Manusia sebagai salah satu makhluk hidup di muka bumi merupakan makhluk yang memiliki karakter paling unik. Manusia secara fisik tidak begitu berbeda dengan binatang, sehingga pemikir menyamakan dengan binatang. Letak perbedaan utama antara manusia dengan makhluk lainnya adalah dalam kemampuannya melahirkan kebudayaan.
Kebudayaan hanya dimiliki oleh manusia, sedangkan binatang hanya mampu bergerak dalam ruang yang terbatas. Walaupun ada binatang yang mampu bergerak di darat dan di air (laut) namun tetap memiliki keterbatasan dan dan tidak dapat melampaui manusia. Kelebihan manusia atas makhluk lainnya dijelaskan dalam QS. 17 (Al-Isra’) : 70.
Oleh sebab itu manusia akan selalu mulia dan dilebihkan dari makhluk lainnya sepanjang tetap memanfaatkan potensi untuk mempertahankan kemuliaannya.
Manusia memiliki kekhasan dibandingkan dengan makhluk yang paling mirip sekalipun. Menurut al-Qur’an kekhasan ini menyebabkan adanya konsekuensi kemanusiaan diantaranya kesadaran, tanggung jawab, dan pembalasan. Karakterisrik manusia adalah :

1.Aspek Kreasi
Apapun yang ada dalam tubuh manusia dirakit dalam suatu tatanan yang terbaik dan sempurna. Hal ini dapat dibandingkan dengan makhluk lain dalam aspek penciptaannya. Mungkin banyak kesamaannya, tetapi tangan manusia lebih fungsional dari tangan simpanse, demikian pula organ-organ lainnya.

2.Aspek Ilmu
Hanya manusia yang punya kemampuan memahami lebih jauh hakikat alam semesta ini. Pengetahuan hewan hanya terbatas pada naluri dasar yang tidak bisa dikembangkan melalui pendidikan dan pengajaran. Manusia menciptakan kebudayaan dan peradaban yang terus berkembang.

3.Aspek Kehendak
Manusia memiliki kehendak yang menyebabkan adanya pilihan dalam hidup. Makhluk hidup dalam suatu pola yang telah baku dan tidak akan pernah berubah. Para malaikat yang mulia tak akan pernah menjadi makhluk yang sombong atau maksiat.

4.Aspek Akhlak
Manusia adalah makhluk yang dapat dibentuk akhlaknya. Ada manusia yang sebelumnya baik, tetapi karena pengaruh lingkungan tertentu menjadi penjahat atau sebaliknya. Oleh sebab itu lembaga pendidikan diperlukan untuk mengarahkan kehidupan generasi yang akan datang agar lebih baik. .(Hamdan, dkk,2004:36)

Selain itu Al Ghazaly juga mengemukakan pembuktian dengan kenyataan faktual dan kesederhanaan langsung bahwa diantara makhluk-makhluk hidup terdapat perbedaan-perbedaan yang menunjukkan tingkat kemampuan masing-masing. Keistimewaan makhluk hidup dari benda mati adalah sifat geraknya. Benda mati mempunyai gerak monoton dan didasari oleh prinsip alam. Sedangkan tumbuhan, makhluk hidup yang paling rendah tingkatannya.

 Selain mempunyai gerak monoton juga mempunyai kemampuan bergerak secara bervariasi diantaranya ada gerak vegetatif. Jenis hewan mempunyai prinsip yang lebih tinggi daripada tumbuh-tumbuhan yang menyebabkan hewan selain mempunyai kemampuan bergerak bervariasi juga memiliki rasa yang disebut prinsip jiwa sensitif.

Dalam kenyataan, manusia juga mempunyai kelebihan dari hewan. Manusia juga mempunyai prinsip an nafs al insaniyyat yang memungkinkan untuk berpikir dan memilih dan prinsip inilah yang menjadi pembeda manusia dari makhluk hidup lainnyab





C.    Pengembangan dimensi manusia
Sasaran pendidikan adalah manusia sehingga dengan sendirinya pengembangan dimensi hakikat manusia menjadi tugas pendidikan. Meskipun pendidikan itu pada dasarnya baik tetapi dalam pelaksanaanya mungkin saja bisa terjadi keslahan-kesalahan yang lazimnya disebut salah didik. Sehubugan dengan itu ada dua kemungkinan yang bisa terjadi yaitu:
1.      Pengembangan yang utuh
Tingkst krutuhan perkembangan dimensi hakikat manusia ditentukan oleh dua faktor, yaitu kualitas dimensi hakikat manusia itu sendiri dan kualitas pendidikan yang disediakan untuk memberikan pelayanan atas perkembangannya.
Selanjutnya dengan itu ada dua kemungkinan yang bisa terjadi, yaitu:
a)      Dari wujud dimensinya
Keutuhan terjadi antara aspek jasmani dan rohani, antara dimensi keindividualian, sesosialan,kesusilaan dan keberagamaan, antar aspek kognitif. Afektif dan psikomotorik. Pengembangan aspek jasmanisah dan rohaniah dikatakan utuh jika keduanya mendapat pelayanan secara seimbang. Pengembangan dimensi keindividualan, kesosialan,kesusilaan dan keberagamaan dikatakan utuh jika semua dimensi tersebut mendapatkan layanan dengan baik, tidak terjadi pengabaian terhadap salah satunya. Pengembangan domain kognitif, afektif dan psikomotor dikatakan utuh jika tiga-tiganya mendapat pelayanan yang berimbang.

b)      Dari arah pengembangan
Keutuhan pengembangan dimensi hakikat manusia dpat diarahkan kepada pengembangan dimensi keindividualan, kesosialan, kesusilaan dam kebergamaan secara terpadu. Dapat disimpulkan bahwa pengembangan dimensi hakikat manusi yang utuh diartikan sebagai pembinaan terpadu terhadap dimensi hakikat manusia sehingga dapat tumbuh dan berkembang seacra selaras. Perkrmbangan di maksud mencakup yang horizontal (yang menciptakan keseimbangan) dan yang bersifat vertical (yang menciptakan ketinggian martabat manusia). Dengan demikian totalitas membentuk manusia yang utuh.


2.      Pengembangan yang tidak utuh
Pengembangan yang tidak utuh terhadap dimensi hakikat manusia akan terjadi didalam proses pengembangan jika ada unsure dimensi hakikat manusia yang terabaikan untuk ditangani, misalnya dimensi kesosialan didominasi oleh pengembangan dimensi keindividualan ataupun domain afektif didominasi oelh pengembangan dimensi keindividualan atupun domain afektif didominasi oleh pengembangan domain kognitif. Demikian pula secara vertical ada domain tingkah laku terabaikan penanganannya. Pengembangan yang tidak utuh berakibat terbentuknya kepribadian yang pincang dan tidak mentap pengambangan semacam ini merupakan pengembangan yang patologis.
D.    Hubungan hakikat manusia dengan kebutuhan pendidikan
Manusia seperti yang kita ketahui sangat erat sekali hubungannya dengan kebudayaan dan pendidikan. Pendidikan merupakan upaya untuk memelihara kebudayaan, “ Education as Cultural Conservation ”.  Disini peran pendidikan sebagai pelestarian budaya dan pendidikan harus didasarkan kepada nilai – nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia. Pendidikan merupakan salah satu unsur kebudayaan, karena proses pendidikan pada dasarnya merupakan hakikat dari kebudayaan itu sendiri. Berdasarkan nilai – nilai kebudayaan yang beragam, kompleks dan terintegrasi maka suatu proses pendidikan tidak dapat dilihat dari satu sudut saja. Tetapi harus menggunakan pandangan yang multi displiner.
Manusia sebagai makhluk sosial, dalam kehidupannya tidak dapat terlepas dari hubungan sosial. Kebudayaan mengatur manusia untuk bertindak. Kebudayaan melahirkan kaidah – kaidah untuk melindungi masyarakat dari kehancuran yang diakhibatkan oleh kekuatan – kekuatan tersembunyi di masyarakat. Kaidah – kaidah ini berupa petunjuk cara bertingkah laku di dalam pergaulan hidup. Kebudayaan mengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat, dan menentukan sikapnya kalau mereka berhubungan dengan orang lain. Apabila manusia hidup sendiri, maka tak aka nada manusia lain yang merasa terganggu oleh tindakan – tindakannya. Akan tetapi setiap manusia, bagaimana hidupnya akan selalu menciptakan kebiasaan bagi dirinya sendiri.






Manusia tanpa kebudayaan dan pendidikan  bagaikan  kesatuan tubuh yang tanpa arti. Karena kebudayaan manusia dapat mengetahui semua yang ada di lingkungannya. Peranan kebudayaan dan pendidikan sangat penting bagi kehidupan manusia. Sekolah adalah salah satu contoh kebudayaan dan pendidikan. Sekolah merupakan suatu lembaga utama ( selain keluarga ) yang dipergunakan oleh orang dewasa dalam mewariskan kebudayaan kepada anak – anaknya ( generasi penerus ). Oleh karena itu orang dewasa yang ada di sekolah ( guru ) harus memiliki pemahaman yang jelas tentang budaya yang berkembang di masyarakat, baik secara mikro maupun secara makro yang meliputi tentang nilai, kepercayaan, dan norma.
Manusia merupakan individu yang memerlukan pendidikan yang layak. Pendidikan salah satu contoh kebudayaan yang selalu berkembang sesuai perkembangan zaman. Manusia yang baik adalah manusia yang dapat melestarikan kebudayaannya karena manusia sebagai makhluk budaya. Pendidikan hanya dapat dilakukan oleh makhluk yang berbudaya dan yang menghasilkan nilai kebudayaan yaitu manusia. Hal ini juga yang membedakan manusia dengan makhluk yang lainnya ( hewan ) dengan adanya kebudayaan dan pendidikan. Perkembangan pendidikan sejajar dengan perkambangan kebudayaan. Pendidikan selalu berubah sesuai perkembangan kebudayaan, karena pendidikan merupakan proses transfer kebudayaan dan sebagai cermin nilai – nilai kebudayaan ( pendidikan bersifat reflektif  ). Pendidikan juga bersifat progresif yaitu yang selalu mengalami perubahan perkembangan sesuai tuntutan perkembangan kebudayaan. Kedua sifat tersebut berkaitan erat dan terintegrasi. Untuk itu perlu pendidikan formal dan informal yang disengaja diadakan atau tidak. Perbedaan kebudayaan menjadi cermin bagi bangsa lain, membuat perbedaan sistem, isi dan pendidikan pengajaran sekaligus menjadi cermin tingkat pendidikan.
Pendidikan informal lebih      dahulu     ada  dari   pada   pendidikan formal ( education dan schooling ) pendidikan informal merupakan unsur mutlak kebudayaan untuk semua tingkat kebudayaan yang muncul karena adanya pembagian kerja. Pada dasarnya keduanya disengaja dan gejala kebudayaan, pemisahan keduanya tidak berguna. Tugas kebudayaan bukan memonopoli lembaga pendidikan formal, tetapi kebersamaan warga dan negara karena segala unsure kebudayaan bernilai pendidikan baik yang direncanakan ataupun yang tidak direncanakan. Setiap manusia itu membutuhkan pendidikan. Karena melalui pendidikan manusia dapat mempunyai kemampuan – kemampuan untuk mengatur dan mengontrol serta menentukan dirinya sendiri. Melalui pendidikan pula perkembangan kepribadian manusia dapat diarahkan kepada yang lebih baik. Dan melalui pendidikan kemampuan tingkah laku manusia dapat didekati dan di analisis secara murni. Kemampuan seperti itulah yang tidak dimiliki oleh makhluk Tuhan yang lainnya. Manusia dapat tumbuh dan berkembang melalui pendidikan, karena manusia dapat tumbuh berkembang melalui suatu proses alami menuju kedewasaan baik itu bersifat jasmani maupun bersifat rohani. Oleh sebab itu manusia memerlukan Pendidikan demi mendapatkan perkembangan yang optimal sebagai manusia

Dengan demikian pendidikan merupakan ikhtiar pembudayaan demi peradaban manusia. Pendidikan bermakna sebagai proses pembudayaan dan seiring bersama itu berkembanglah sejarah peradaban manusia. Seluruh kebudayaan hanya bias dialihkan dari satu generasi ke generasi lain melalui pendidikan. Kalau demikian halnya maka pendidikan tidak hanya merupakan prakarsa bagi terjadinya pengahlian pengetahuan dan keterampilan tetapi juga melalui pengalihan nilai – nilai budaya dan norma – norma sosial.
Nilai – nilai budaya yang diwariskan merupakan unsur luar yang masuk ke dalam diri manusia, sementara dalam diri manusia ada unsur yang menonjol keluar seperti perkembangan potensi yang dimiliki manusia. Tugas utama pendidikan adalah berusaha mewariskan nilai – nilai budaya tersebut, sesuai dengan potensi dan lingkungan pada individu dan masyarakat. Hasan Langgulung, menyatakan sulit dibayangkan bahwa seseorang tanpa lingkungan yang member corak kepada watak dan kepribadian, sebab lingkungan inilah yang berusaha mewariskan nilai – nilai budaya yang dimilikinya dengan tujuan memelihara kepribadian dan identitas budaya tersebut sepanjang zaman. Sebab budaya dan peradaban juga bias mati apabila nilai – nilai, norma – norma dan berbagai unsur lainnya yang dimiliki berhenti dan tidak berfungsi lagi.

E.     Manusia seutuhnya
Manusia adalah ciptaan tuhan yang paling indah dan paling tinggi derajatnya. Keindahan manusia berpangkal pada diri manusia itu sendiri. Hakikat manusia sebagai mahluk paling indah dan paling tinggi derajatnya mendorong manusia untuk terus maju dan berkembang tanpa henti, dari zaman ke zaman. Menurut sejarah, kemajuan dan perkembangan manusia itu ternyata tidak selalu mulus dan setiap saat membawa kesenangan dan kebahagian.
                 Dalam agama Islam manusia ditempatkan pada kedudukan yang mulia, paling indah dan paling tinggi derajatnya. Manusia diberi jabatan oleh Allah sebagai Khalifah di bumi, karena memiliki keistimewaan dibandingkan dengan mahluk lain. Sesuai dengan AL-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 30:
Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.
Manusia seutuhnya merupakan mereka yang mampu menciptakan dan memperoleh kesenangan dan kebahagiaan bagi dirinya sendiri dan bagi lingkungannya berkat perkembangan optimal segenap potensi yang ada pada dirinya (Dimensi Keindividualan), seiring dengan pengembangan suasan akebersamaan dengan lingkungan sosialnya (Dimensi Kesosialan), sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku (Dimensi Kesusialaan), dan segala sesuatunya itu dikaitkan dengan pertanggungjawaban atas segenap aspek kehidupannya didunia terhadap kehidupan diakhirat kelak (Dimensi Keagamaan)
            Manusia seutuhnya mengacu kepada kualitas manusia sebagai mahluk yang paling indah dan paling tinggi derajatnya serta kepada perkembangan yang optimal keempat dimensi diatas. Citra manusia seutuhnya adalah manusia yang sebenar-benarnya manusia yang tangguh dan dinamis, dengan kemampuan sosialnya yang luas dan bersemangat, tetapi menyejukkan dengan kesusilaan yang tinggi serta dengan keimanan dan ketaqwaannya kepada Tuhan yang Maha Esa.
Para ilmuan khususnya dalam bidang psikos-humanistik telah menhajukan berbagai rumusan sejalan dengan konsep manusia seutuhnya, ciri-ciri manusia yang dapat berfungsi secara ideal menurut para ahli seperti: 
Menurut Frankl
1.      Mencapai penghayatan yang penuh tentang makna hidup dan kehidupan
2.      Bebas memilih dalam bidang bertindak
3.      Bertanggungjawab secara pribadi terhadap secara tindakan
4.      Melibatkan diri dalam kehidupan bersama orang lain.






Menurut Jung

1.      Memiliki pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri.
2.      Menerima diri sendiri termasuk kekuatan dan kelemahannya.
3.      Menerima dan bersikap toleran terhadap hakikat dan keberadaan kemanusiaan secara umum.
4.      Menerima hal-hal yang masih belum dapat diketahui atau misterius serta bersedia mempertimbangkan hal-    hal yang bersifat tidak rasional tanpa meninggalkan cara-cara berfikir logis.

Menurut Maslow
1.      Memiliki orientasi yang realistik.
2.      Menerima diri sendiri dan orang lain.
3.      Spontan.
Meskipun pendapat para pemikir berbeda, pada dasarnya mereka sepakat atas ciri-ciri umum manusia ideal yang mampu berfungsi secara penuh (sappington, 1989), yaitu:
1.      Secara sadar mampu mengontrol dirinya sendiri.
2.      Melihat dan memahami diri sendiri dan dunia luarnya (orang-orang lain dan lingkungannya) secara tepat.
3.      Menerima diri sendiri dengan segenap kekuatan dan kelamahannya.
4.      Perlu tenggang rasa (toleran) terhadap orang lain.
5.      Mampu membangun hubungan yang akrab dan mendalam dengan sejumlah orang.
6.       Bertindak dengan motivasi untuk mencapai tujuan dan tidak sekedar untuk terhindar dari tekanan tertentu.
7.      Mampu untuk berubah, khususnya untuk hal-hal yang penting.

F.     Pendidikan dan perkembangan peradaban manusia
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang dapat digunakan merealisasi bakat-bakat yang dibawa manusia sejak lahir (talenta, teori konvergensi), sehingga manusia mempunyai keterampilan yang dapat digunakan untuk menghidupi dirinya (profesi). Bila semua masyarakat mempunya keterampilan  yang berguna, dapat diharapkan akan muncul masyarakat yang dinamis, efektif dan  produktif. sasaran terakhir dari masyarakat yang seperti itu adalah pencapaian cita-cita bangsa isi pembukaan UUD 1945alinea 4 ayat 1 yaitu’’.kesejahteraan individu-individu melalui penghasilan yang diperolehnya, sedang penghasilan dapat dicapai bilamanusia memiliki keterampilan dari hasil pendidikannya.
Manusia seperti yang kita ketahui sangat erat sekali hubungannya dengan kebudayaan dan pendidikan. Pendidikan merupakan upaya untuk memelihara kebudayaan, “ Education as Cultural Conservation ”.  Disini peran pendidikan sebagai pelestarian budaya dan pendidikan harus didasarkan kepada nilai – nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia. Sebab kebudayaan tersebut telah teruji dalam segala zaman, kondisi dan sejarah. Kebudayaan adalah esensial yang mampu mengemban hari kini dan masa depan umat manusia ( Mohammad Noor Syam, 1984 ). Pendidikan merupakan suatu sistem untuk meningkatkan kualitas hidup dalam segala aspek kehidupan dan sekaligus sebagai upaya pewarisan nilai – nilai budaya bagi kehidupan manusia.
Hakikat manusia dalam melestarikan dan menjaga kebudayaan adalah suatu keharusan agar tidak terpengaruh oleh kebudayaan lainnya. Kita harus menjaga keaslian budaya kita karena kebudayaan tersebut merupakan warisan dari nenek moyang kita dahulu. Kebudayaan  itu di ibaratnya seperti ciri khas dari manusia yang menggunakan kebudayaan tersebut. Namun akhir – akhir ini kita pasti sudah tahu kalau banyak dari kebudayaan Negara kita ini telah terpengaruh oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Ini merupakan efek dari arus globalisasi yang sangat kencang sehingga banyak kebudayaan – kebudayaan dari luar yang bebas keluar masuk ke dalam Negara kita ini sehingga kebudayaan kita sedikit terpengaruh.
























BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Manusia seutuhnya adalah sebuah matriks yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Manusia dalam kehidupannya mempunyai tiga fungsi, yaitu : Sebagai makhluk tuhan, Sebagai makhluk individu dan Sebagai makhluk sosial budaya.
Peradaban merupakan bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks. Masyarakat yang beradab dapat didefinisikan sebagai masyarakat yang mempunyai sopan santun dan kebaikan budi pekerti.







https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNW0M0ARNR1AutUCs0xLk40UV_znNfhetoPSqb5qRW6t0oNyqSKwD-zeYHZLsmL0IwIPiGltQzMltT_FK9mzapzYp7IwWmkuXaXan8DAKG_W2T3XQt3kxf8vRNaDQxdd_cbsh7Dn4d19o/s1600/LOGO+UNIVERSITAS+NEGERI+GORONTALO.png















DAFTAR PUSTAKA
Google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar