RELASI ANTAR DUA HIMPUNAN
DISUSUN
OLEH:
MAHRIFAT ISMAIL
451417011
KELAS A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2018
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah,
merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucakan kepada Allah SWT, yang karena bimbingannyalah
maka penulis bisa menyelesaikan sebuah makalah tentang ”RELASI ANTAR DUA HIMPUNAN”
Makalah ini dibuat dengan
berbagai observasi di
beberapa reverensi dan waktu tertentu sehingga
menghasilkan karya yang bisa dipertanggung jawabkan hasilnya. Saya mengucapkan
terima kasih kepada pihak terkait
yang telah membantu saya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini. Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini. Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa
memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL……………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Relasi
(hubungan) dapat terjadi antara anggota dari dua himpunan. Misalnya, A = {1, 2,
3, 4} dan B = {4, 5, 6, 7}. Antara anggota himpunan A dan B ada relasi “tiga kurangnya
dari”. Relasi tersebut dapat ditunjukkan dengan diagram sbb:
Relasi antara anggota himpunan A dan B dapat dinyatakan sebagai himpunan
pasangan berurutan sebagai berikut:{(1,4), (2,5), (3,6), (4, 7)}
Relasi antara anggota himpunan A dan B dapat dinyatakan dengan
menggunakan rumus. Misalnya anggota A dinyatakan dengan x, maka pasangannya
ialah y anggota B yang dapatdirumuskan:y = x + 3
Menyatakan
relasi dua himpunan dengan diagram panahDiagram panah adalah diagram yang
menggambarkan hubungan antara dua himpunan dengan disertai tanda panah. Contoh
diagram panah.
Berdasarkan
contoh di atas, tampak bahwa semua siswa mengikuti ekstra kurikuler bahkan ada
yang mengikuti lebih dari 1 ekstra kurikuler saja.
Oleh karena itu, apabila lambang → pada gambar 1 menyatakan mengikuti ekstra kurikuler, maka kita dapat menuliskan Andre → basket, artinya Andre mengikuti ekstra kurikuler basket, Dudi → badminton, artinya Dudi mengikuti ekstra kuruikuler badminton, Tina → renang, artinya Tina mengikuti ekstra kurikuler renang, Hilda → musik, artinya Hilda mengikuti ekstra kurikuler music, dan Anton → basket dan Anton → sepak bola, artinya Anton mengikuti ekstra kurikuler basket dan Anton mengikuti ekstra kurikuler sepak bola.b. Menyatakan Relasi Dua Himpunan dengan Koordinat CartesiusDalam menyatakan relasi antara anggota dua himpunan, ada juga cara lain selain megunakan diagram panah, yaitu dengan menggunakan koordinat caertesius.
Jika kita mendengar kata “cartesius”, maka yang terlintas dipikiran kita adalah suatu bidang yang memiliki dua sumbu, yaitu sumbu tegak (vertikal) dan sumbu mendatar (horizontal).
Oleh karena itu, apabila lambang → pada gambar 1 menyatakan mengikuti ekstra kurikuler, maka kita dapat menuliskan Andre → basket, artinya Andre mengikuti ekstra kurikuler basket, Dudi → badminton, artinya Dudi mengikuti ekstra kuruikuler badminton, Tina → renang, artinya Tina mengikuti ekstra kurikuler renang, Hilda → musik, artinya Hilda mengikuti ekstra kurikuler music, dan Anton → basket dan Anton → sepak bola, artinya Anton mengikuti ekstra kurikuler basket dan Anton mengikuti ekstra kurikuler sepak bola.b. Menyatakan Relasi Dua Himpunan dengan Koordinat CartesiusDalam menyatakan relasi antara anggota dua himpunan, ada juga cara lain selain megunakan diagram panah, yaitu dengan menggunakan koordinat caertesius.
Jika kita mendengar kata “cartesius”, maka yang terlintas dipikiran kita adalah suatu bidang yang memiliki dua sumbu, yaitu sumbu tegak (vertikal) dan sumbu mendatar (horizontal).
Demikian
juga pada koordinat cartesius, terdapat dua sumbu yang saling tegak lurus yaitu
sumbu mendatar (horizontal) dan sumbu tegak (vertikal).
1. Apa pengertian relasi antar dua
himpunan ?
2. Bagaimana cara menyatakan relasi
antar dua himpunan ?
3. Bagaimana cara menghitung banyaknya
relasi antar dua himpunan ?
4. Apa saja macam-macam relasi ?
5. Bagaimana Relasi ekivalen dan
partisi ?
1.
Mahasiswa dapat memahami pengertian relasi antar dua himpunan
2.
Mahasiswa dapat memahami cara menyatakan relasi antar dua
himpunan
3.
Mahasiswa dapat memahami cara menghitung banyaknya relasi
antar dua himpunan
4.
Mahasiswa dapat memahami macam-macam relasi
5.
Mahasiswa dapat memahami Relasi ekivalen dan partisi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Relasi Antar Dua Himpunan
Relasi, dalam matematika, adalah hubungan antara dua elemen
himpunan. Hubungan ini bersifat abstrak, dan tidak perlu memiliki arti apapun
baik secara konkrit maupun secara matematis.
Relasi
antara dua himpunan adalah Suatu pemasangan anggota-anggota A dengan
anggota-anggota B.
Kita dapat membuat relasi antara
anggota himpunan A dan himpunan B dari
kehidupan sehari-hari yang kita
temukan. Contoh relasiseperti : "anak dari",
"gemar berolahraga","ibu kota dari", dsb.
Contoh :
Cecep sedang berulang tahun yang ke-15.
Ia mengajak teman-temannya: Aris, Bari, Fira dan Darla pergi ke rumah makan
“Aneka Sari”. Perhatikan menu yang disediakan, yaitu: soto, rawon, gulai, nasi
goreng, sate dan sop. Dari menu tersebut ternyata masing-masing anak tidak sama
menu favoritnya.
_
Aris suka “rawon dan sop”, tetapi kali ini ia memesan rawon
_
Bari suka “soto, rawon dan gulai” , tetapi kali ini ia memesan gulai
_
Cecep suka “ sate dan nasi goreng” , namun makanan yang dipesannya adalah sate.
_
Fira memesan sate, karena ia memang hanya suka “sate” tersebut.
_ Darla anak baru jadi belum ada
yang disukai, tetapi ia pesan nasi goreng
Dari peristiwa di atas Anda dapat
membuat relasi antara dua himpunan, yaitu:
•
Himpunan anak yang beranggotakan: Aris, Bari, Cecep, Darla dan Fira.
•
Himpunan makanan yang beranggotakan: soto, rawon, gulai, nasi goreng, sate dan
sop
Dalam hal ini kita dapat membuat dua
macam relasi dengan aturan yang berbeda, yaitu: makanankesukaannya dan makanan
pesanannya
· Relasi
dengan aturan “makanan kesukaannya” sebagai berikut:Aris _ rawon ; Aris _ sop ;
Bari _ soto ; Bari _ rawon ; Bari _ gulai ; Cecep _ sate ;Cecep _ nasi goreng ;
Fira _ sate.
· Relasi
dengan aturan “ makanan pesanannya” sebagai berikut:Aris _ rawon ; Bari _ gulai
; Cecep _ sate ; Darla _ nasi goreng _ ; Fira _ sate
Catatan:
tanda “_” digunakan untuk mewakili aturan relasinya, misal Aris _ sop berarti
Arismakanan kesukaannya sop.
2.2 Cara Menyatakan Relasi Antar Aua Himpunan
Pada
pembahasan kali ini, diperkenalkan tiga cara menyatakan relasi, yaitu:
1. Dengan Himpunan Pasangan Berurutan
2. Dengan Diagram Panah
3.
Dengan Diagram Cartesius
2.2.1
Dengan Himpunan Pasangan Berurutan
Menyatakan relasi
dengan himpunan pasangan berurutan dapat dilakukan dengan
langkah-langkahsebagai berikut:
Langkah
1
Himpunan
anak kita nyatakan sebagai himpunan A dan himpunan makanan yang disediakan
olehrumah makan “Aneka Sari” kita nyatakan sebagai himpunan B.
Kita
daftarkan masing-masing anggota himpunan A dan anggota himpunan B, yaitu:
A
= {Aris , Bari , Cecep , Darla , Fira}
B
= { soto, rawon, gulai, nasi goreng, sate, sop }
Langkah
2
|
Kita pasangkan anggota himpunan A dan
anggota himpunan B dengan aturan relasi: ”makanankesukaannya” dalam bentuk (x ,
y) dengan x € A dan y €B
Relasi dari himpunan A ke himpunan B
kita nyatakan dengan himpunan pasangan berurutan sebagai berikut:
ARB = {(Aris , rawon) , (Aris , sop) , (Bari ,
soto) , (Bari , rawon) , (Bari , gulai) , (Cecep , sate) , (Cecep , nasi
goreng) , (Fira , sate)}
2.2.2
Dengan diagram panah
Gambar
di atas menunjukkan bentuk cara menyatakan relasi dengan diagram panah.
Langkah-langkah
cara menyatakan relasi dengan diagram panah:
o Membuat dua lingkaran atau ellips
(bisa juga bangun lainnya, misalnya:
persegipanjang)untuk
meletakkan anggota himpunan A dan anggota
himpunan
B
o x €A diletakkan pada lingkaran A
dan y € B diletakkan pada lingkaran B
o x dan y dihubungkan dengan anak
panah
o Arah anak panah menunjukkan arah
relasi
o Anak panah tersebut mewakili
aturan relasi
Dengan demikian
langkah membuat diagram panah relasi makanan kesukaannya dari himpunan A ke
himpunan B atau ditulis R : A B
adalah:
2.2.3
Diagram kartesius
o
Pada diagram cartesius diperlukan dua salibsumbu yaitu; sumbu mendatar
(horisontal) dansumbu tegak (vertikal) yang berpotongan tegak lurus.
o
x € A diletakkan pada sumbu mendatar
o
y € B diletakkan pada sumbu tegak
o Pemasangan
x y ditandai dengan sebuah noktah yang
koordinatnya ditulis sebagai pasangan berurutan (x , y)
Sebagai
contoh, pada diagram panah berikut ini, maka diagram cartesiusnya dapat di
lihat di samping kanannya.
2.3
Banyaknya Relasi Antar Dua Himpunan
Misalkan :
M = { 2,4,6,8 } maka n (M) = 4
N = { a,b,c } maka n (N) =3
MxN = { 2a,2b,2c,4a,4b,4c,6a,6b,6c,8a,8b,8c }
Maka n ( MxN ) = n(M) x n(N) = 4x3 = 12
Secara umum
“
Jika R : M → N dan diketahui n(M) = p, n(N) = q maka banyaknya relasiR= 2
pxq -1
Contoh :
Diketahui R : T →U adalah relasi dari T ke U . Jika T=
{ 2,3,4,5} dan U= {4,5,6} . Hitung banyaknya relasi R tersebut !
Penyelesaian :
T= {2,3,4,5} maka n(T) = 4
U= {4,5,6}
maka n(U) = 3
Banyaknya relasi R = 24x3-1 = 4095
2.4.1
Relasi Invers
Misalkan R adalah relasi dari himpunan A
ke himpunan B. Invers dari R yang dinyatakan dengan R-1 adalah
relasi dari B ke A yang mengandung semua pasangan terurut yang bila
dipertukarkan masih termasuk dalam R. Ditulis dalam notasi himpunan sbb ; R-1=
{(b,a) : (a,b)€R}
Contoh
:
Misalkan A = {1, 2} dan B = {a,
b}, maka R = {(1,a), (1,b), (2,a), (2,b)}
merupakan suatu relasi dari A ke
B.Tentukan relasi invers dari R !
Relasi invers dari R adalah ;R-1=
{(a,1), (b,1), (a,2), (b,2)}
Misalkan R = (A, A, P(x,y)) suatu relasi.R disebut relasi
refleksif, jika setiap
a€A berlaku (a,a)€R.Dengan kata lain, R
disebut relasi refleksif jika setiap
anggota
dalam A berelasi dengan dirinya sendiri.
Contoh
:
Diketahui
A = {1, 2, 3, 4} dan
R = {(1,1), (2,3), (3,3), (4,2),
(4,4)}
Apakah R relasi refleksif ?
R bukan relasi refleksif, sebab
(2,2) tidak termasuk dalam R.
Jika
(2,2) termasuk dalam R, yaitu R1= {(1,1), (2,2), (2,3), (3,3), (4,2),(4,4)}
maka
R1merupakan relasi refleksif.
Misalkan R = (A, B, P(x,y)) suatu relasi.
R disebut relasi simetrik, jika setiap (a,b)∊R berlaku (b,a)∊R.
Dengan kata lain, R disebut relasi simetrik jika a R b berakibat b
R a.
Contoh :
Misalkan
A = {1, 2, 3} dan
R = {(1,3), (2,3), (2,4), (3,1),
(4,2)}
Apakah R relasi simetrik ?
R bukan merupakan relasi
simetrik, sebab (2,3)∊R tetapi (3,2)∉R.
Jika (3,2)
termasuk dalam R, maka R1= {(1,3), (2,3), (2,4), (3,1), (3,2), (4,2)}
merupakan
relasi simetrik.
·
Note : R disebut relasi
simetrik jika dan hanya jika R = R-1.
Misalkan R suatu relasi dalam
himpunan A. R disebut relasi transitif jika berlaku ; Jika (a,b)∊R dan (b,c)∊R
maka (a,c)∊R.
Dengan kata lain, Jika a berelasi
dengan b dan b berelasi dengan c, maka a berelasi dengan c.
Contoh :
Misalkan A = {a, b, c} dan R =
{(a,b), (a,c), (b,a), (c,b)}, maka R bukan relasi transitif,
sebab (b,a)∊R dan (a,c)∊R tetapi (b,c)∉R.
Coba dilengkapi agar R menjadi
relasi transitif
R = {(a,a), (a,b), (a,c), (b,a),
(b,b), (b,c), (c,a), (c,b), (c,c)}
Sebuah relasi di katakan
relasi ekivalensi jika mempunyai sifat refleksif, simetris, transitif .
Simetris : (a,b)
R, maka (b,a) R
Transitif : (a,b) R dan (b,c) R maka (a,c) R
CONTOH
:
A= {1,3,5}
a) R1 = {(1,1), (3,3),(5,5)}
R2 = {(1,1),(1,3), (3,3), (3,5), (5,5)}
b) R1 = {(1,1), (3,3),(5,5)}
R2 = {(1,1,), (3,3), (5,5), (3,5), (5,3)}
c) R1 = {(1,3), (3,1), (1,1), (3,3)}
R2 = {(1,1), (3,3),(5,5)}
Dari
contoh di atas kita akan peroleh: A = {1,3,5} → R : {(1,1), (3,3), (5,5)}.
1)
Pengertian Partisi
Himpunan
Partisi : koleksi dari suatu
himpunan.
Partisi Himpunan : Kumpulan
himpunan- himpunan dimana semua anggota himpunan- himpunan tersebut merupakan
anggota dari suatu himpunan yang lebih besar.
Misal :
B = {26,27,28,......,35}
B1 = {26,27,28}
B2 = {29,30,31,32}
B3 = {33,34,35}.
Koleksi himpunan B= {B1, B2, B3 } mempunyai 2 sifat :
1) B1∪ B2∪ B3 = B
2) B1 ∩B2 = ∅, B2∩B3=∅ , B1∩B3=∅
Jadi, koleksi {B1, B2, B3} merupakan partisi
dari B.
2) Hubungan
partisi dan relasi ekivalen
Misalkan a dan b bilangan asli , m
bilangan asli, maka dikatakan a konkruen b modulo m . Ditulis a≡b ( mod.m) jika
a-b = k-m dengan k bilangan bulat.
Untuk m = 2, maka :
4 kongruen 2 modulo 2
ditulis 4 ≅ 2 (mod.m)Sebab 4-2= 1(2)
2 kongruen 4 modulo 2
ditulis 2 ≅ 4 (mod.2)Sebab 2-4 = -1(2)
10 tidak kongruen 3
modulo 2 , ditulis 10 3(mod.2)Sebab 10-3 ≠ k(2) dengan k bilangan bulat.
R relasi ekivalen.
Bukti :
1. ∀ a∈E maka a ≅ a( mod.m) sebab a-a
= 0(m). (sifat refleksif).
2. Jika a≅b( mod.m) maka:
a-b = k(m)
-b+a = k(m)
b-a = -k(m)
jadi, b ≅ a(mod.m) (simetris)
• 3. jika a≅b (mod.m) dan b≅c (mod.m) maka :
• a-b = k1(m)
• b-c = k2(m)
• a-c = (k1+k2)(m)
• a-c = k(m)
• jadi a≅c(mod.m) (sifat
transitif)
CONTOH :
Diketahui
p= himpunan bilangan asli
Relasi di dalam himpunan p
didefinisikan
dengan “a ≅ b (mod.4)” dengan a,b ∈ p.
Tunjukkan bahwa p dipecah menjadi
partisi.
Penyelesaian
P1 = {x|x≅1(mod.3)} P1 = {1,4,7,...}
P2 = {x|x≅2 (mod.3)} P2 = {2,5,8,...}
P3 = {x|x≅3 (mod.3)} P3 = { 3,6,9,...}
P4 = {x|x≅4 (mod.3)} P4 = { 4,1,7,...}
P5 = {x|x≅5 (mod.3)} P5 = { 5,2,8,...}
P6 = {x|x≅6 ( mod.3)} P6 = { 6,3,9,...}
Ternyata P1=P4=....
P2 =P5=.....
P3 = P6=.....
Perhatikan (P1,P2,P3)
Jelas bahwa :
P1∪ P2∪ P3 = P
P1∪ P2 = ∅ , P1 ∩ P3 = ∅, P2 ∩ P3 = ∅
Jadi P dipecah menjadi partisi.
Kesimpulan :
• R relasi dalam
himpunan P dan R relasi ekivalen
→Himpunan P terpecah
menjadi partisi.
• R relasi dalam
himpunan P dan himpunan P terpecah menjadi partisi
→ Relasi R adalah relasi
ekivalen.
Berdasarkan penjelasan di atas, kami
menyimpulkan bahwa suatu hubungan atau relasi dari himpunan A ke himpunan B
adalah pemasangan anggota- anggota A dengan anggota- anggota B. Cara menyatakan
relasi antara dua himpunan ada tiga, yaitu dengan diagram panah, dengan
himpunan pasangan berurutan, dan dengan grafik Cartesius. Sedangkan untuk
mengetahui banyaknya relasi antara dua himpunan adalah jika R: A→B adalah
relasi dari A ke B dan n(A) = k, n(B) = l maka banyaknya relasi R = 2kxl. Macam
dari relasi, antara lain relasi refleksif, relasi simetris, relasi transitif,
relasi ekivalen, dan relasi partisi. Hubungan antara relasi ekivalen dan
partisi adalah jika diketahui R relasi di dalam himpunan N dan R relasi
ekivalen maka himpunan N terpecah menjadi partisi; dan jika himpunan N dipecah
menjadi partisi maka relasi R adalah relasi ekivalen.
Bagi pembaca
disarankan supaya makalah ini dapat dijadikan sebagai media pembelajaran dalam
rangka peningkatan pemahaman tentang usaha dan energi. Dan bagi penulis-penulis
lain diharapkan agar makalah ini dapat dikembangan lebih lanjut guna menyempurnakan
makalah yang telah dibuat sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/upgrade?feature=searchm&trigger=mentions_overlay
Zainudin,
Akina. 2001. Himpunan, Relasi, dan Fungsi. Jakarta
Widodo,S.
Irisan Dua Himpunan. Jakarta.
Lampiran
1.
Relasi Antar Dua Himpunan
Contoh 1
Misalnya
ada empat anak yaitu Fajar, Dian, Toni, dan Nani ditanya apakah mereka gemar
bermain catur, voli, atau tenis. Jawaban mereka:
Fajar dan Dian gemar bermain
catur, Toni dan Nani gemar bermain voli, Fajar dan Toni gemar bermain tenis
Perhatikanlah bahwa
sebenarnya ada dua himpunan :
1. Himpunan anak
A = {Fajar, Dian, Toni,
Nani}
2. Himpunan permainan
B = {Catur, Voli, Tenis}
Kedua
himpunan A dan B dihubungkan dengan hubungan
gemar bermain. Hubungan
gemar bermain dari himpunan A ke
himpunan B dapat digambar
sebagai berikut.
Suatu
hubungan atau relasi dari himpunan A ke himpunan B
adalah pemasangan anggota-anggota
A dengan anggota-anggota B.
Contoh 2
Diketahui: Cinta dan Dina
suka makan Soto
Nina
dan Dani suka makan Mie
Dani
suka makan Bakso
Penyelesaiannya: Terdapat 2
himpunan yaitu:
A =
Himpunan siswa
A =
{Cinta, Dina, Dani, Nina}
B =
Himpunan Makanan
B =
{Soto, Mie, Bakso}
Contoh 3
Dikelas 8 SMP terdapat 4
orang siswa yang lebih menyukai pelajaran
tertentu. berikut ke-4 anak
tersebut :
Ø
Buyung menyukai pelajaran IPS dan Kesenian
Ø
Doni menyukai pelajaran ketrampilan dan olah raga
Ø
Vita menyukai pelajaran IPA, dan
Ø
Putri lebih menyukai pelajaran matematika dan bahasa inggris
Contoh 4
Dikelas 8 SMP terdapat 4
orang siswa yang lebih menyukai pelajaran
tertentu. berikut ke-4 anak
tersebut :
·
Ikbal menyukai pelajaran IPA dan kewarganegaraan
·
Rifat menyukai pelajaran IPS dan matematika
Contoh 5
Dikelas
8 SMP terdapat 4 orang siswa yang lebih menyukai pelajaran
tertentu.
berikut ke-4 anak tersebut :
·
Irma menyukai pelajaran matematika dan Kesenian
·
Dandi menyukai pelajaran ketrampilan dan olah raga
2.
Cara Menyatakan Relasi Antar
Dua Himpunan
Diketahui
himpunan A = {2,3,4,5}, B = {4,5,6} dengan relasi factor dari himpunan A ke
himpunan B maka kita dapat menyatakan relasi tersebut dengan tiga cara yaitu:
Contoh 1
1) Dengan himpunan pasangan berurutan
Perhatikanlah
gambar 1.2. 2→6 ini berarti 2 faktor dari 6 dan dapat ditulis dengan pasangan
berurutan (2,6). Jika relasi factor dari himpunan A ke himpunan B dinyatakan
dengan R, maka jelas 2 berelasi R dengan 6 atau dapat ditulis dengan 2R6 atau
(2,6) R. Dengan cara yang sama dapat dituliskan 2R4 atau (2,4) R, 3R6 atau
(3,6) R, tetapi 2 tidak berelasi dengan 5 atau dapat ditulis 2 R 5 atau (2,5) ∉ R.
Dengan demikian relasi R tersebut merupakan himpunan pasangan berurutan yaitu:
R =
{(2,4),(2,6),(3,6),(4,4),(5,5)}
Dengan cara
lain dapat dijelaskan pula bahwa jika ditentukan xA dan yB maka relasi faktor
dari tersebut dapat dinyatakan dengan kalimat terbuka x faktor dari y.
Pengganti "x"
dengan
"2" dan "y" dengan "6"
didapat pernyataan yang benar, sehingga pasangan berurutan (2,6) merupakan penyelesaian
dari kalimat terbuka x faktor dari y. Tetapi pengganti "x"
dengan "2" dan "y" dengan
"5" didapat pernyataan yang salah, sehingga (2,5) bukan
penyelesaian dari kalimat terbuka x factor dari y. Jika relasi faktor dari
himpunan A ke himpunan B dinyatakan dengan R maka himpunan semua pasangan berurutan
(x,y) yang menghasilkan pernyataan yang benar yaitu himpunan penyelesaian
kalimat terbuka
R =
{(2,4),(2,6),(3,6),(4,4),(5,5)}
Contoh 2
Diketahui M
= {0,2 4,6,8}, N = {0,1,2,3,4,5}.
R: M→N
adalah relasi dari M ke N dinyatakan dengan kalimat
terbuka x
dua kali y dengan X M, y N. Nyatakanlah relasi tersebut:
a. dengan
diagram panah
b. dengan
himpunan pasangan berurutan
c. dengan
grafik Cartesius
Penyelesaian:
a.
dengan diagram panah
Contoh 3
Dikelas
8 SMP belajar matematika terdapat 4 orang siswa yang lebih menyukai pelajaran
tertentu. berikut ke-4 anak tersebut :
·
Buyung menyukai pelajaran IPS dan Kesenian
·
Doni menyukai pelajaran ketrampilan dan olah raga
·
Vita menyukai pelajaran IPA, dan
·
Putri lebih menyukai pelajaran matematika dan bahasa ingris
Buatlah
relasi dari soal diatas dan disajikan menggunakan diagram panah, diagram cartesius,
dan himpunan pasangan berurutan.
Jawab
:
Untuk
mempermudah menjawab persoalan diatas gunakanlah permisalan seperti : Himpunan
A = {Buyung, Doni, Vita, Putri}, Himpunan B = {IPS, kesenian, keterampilan,
olahraga, matematika, IPA, bahasa Inggris}, dan “pelajaran yang disukai” adalah
relasi yang menghubungkan himpunan A ke B.
Contoh 4
Ani gemar makan Bakso dan
Nasi goreng
Irfan gemar makan Mie Ayam
Arman gemar makan Nasi
Goreng, dan Coto
Ahmad gemar makan Ikan bakar
Ade gemar makan Bakso
Dari penyataan di atas kita
dapat menentukan dua himpunan yaitu
A = (Ani, Irfan, Arman,
Ahmad, Erwin)
B = (Bakso, Nasi goreng, Mie
ayam, Coto, Ikan Bakar)
Dari kedua himpunan di atas
dihubungkan dengan relasi himpunan A
dan himpunan B yaitu “gemar
makan”.
Contoh 5
5) Dengan
diagram panah
ada gambar
1.2, 2 dikawankan dengan 4 ditulis 2→4, ini berarti 2 faktor dari 4.
A.
Faktor Dari
3. Banyaknya
relasi antar dua himpunan
Contoh
1
Diketahui R: M→N adalah relasi dari M ke
N. Jika n(M)=4
dan n(N)=3, hitunglah banyaknya relasi R
tersebut.
Penyelesaian:
n(M)=4 dan n(N)=3.
Banyaknya relasi R ada = 24x3 - 1 = 4095
Contoh
2
Jika A = {bilangan prima kurang dari 5}
dan B = {huruf vokal},
hitunglah banyaknya relasi tersebut
Penyelesaian:
A = {2, 3}, n(A) = 2
B = {a, e, i, o, u}, n(B) = 5
Banyaknya relasi R ada = 22x5 - 1 = 1023
Contoh
3
Jika A = {x|–2 < x < 2, x
є Z} dan B = {x | x bilangan prima < 6},
hitunglah banyaknya relasi
Penyelesaian:
A = {x|–2 < x < 2, x є Z}
= {-1, 0, 1}, n(A) = 3
B = {x | x bilangan prima < 6} =
{2, 3, 5}, n(A) = 3
Banyaknya relasi R ada = 23x3 - 1 = 511
Contoh
4
A adalah himpunan bilangan prima yang
kurang dari 10. Sementara diketahui B = {p, q, r}. Tentukan:
(a) banyaknya fungsi yang mungkin dibentuk dari himpunan A ke himpunan B
(b) banyaknya fungsi yang mungkin dibentuk dari himpunan B ke himpunan
(a) banyaknya fungsi yang mungkin dibentuk dari himpunan A ke himpunan B
(b) banyaknya fungsi yang mungkin dibentuk dari himpunan B ke himpunan
Pembahasan
A = {2, 3, 5, 7} sehingga banyak anggota A → n(A) = 4
B = {p, q, r} sehingga banyak anggota himpunan B → n(B) = 3
A = {2, 3, 5, 7} sehingga banyak anggota A → n(A) = 4
B = {p, q, r} sehingga banyak anggota himpunan B → n(B) = 3
(a) banyaknya fungsi yang
mungkin dibentuk dari himpunan A ke himpunan B
= 34 = 3 x 3 x 3 x 3 = 81
(b) banyaknya fungsi yang mungkin dibentuk dari himpunan B ke himpunan A
= 34 = 3 x 3 x 3 x 3 = 81
(b) banyaknya fungsi yang mungkin dibentuk dari himpunan B ke himpunan A
= 43 = 4 x 4 x 4 = 64
Contoh 5
Diketahui A =
{p, q, r, s, t} dan B = {2, 3, 5, 7, 11}. Tentukan banyaknya korespondensi
satu-satu yang dapat dibuat dari himpunan A ke himpunan B!
Pembahasan
Korespondensi satu-satu dapat dibuat jika banyak anggota himpunan A sama dengan banyak anggota himpunan B.
Korespondensi satu-satu dapat dibuat jika banyak anggota himpunan A sama dengan banyak anggota himpunan B.
Dua himpunan
di atas memiliki banyak anggota yang sama yaitu 5 buah. Banyaknya korespondensi
satu-satu yang dapat dibuat:
5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120 buah
5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120 buah
Bagaimana jika jumlah anggotanya masing-masing
ada 6?
6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1
6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1
Anggotanya 7?
7 x 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1
dst
7 x 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1
dst
4. Macam-macam
Relasi
Contoh
1
Diketahui A = {1, 2, 3}. Pada A
didefinisikan relasi
R 1 = {(1,1), (1,2), (2,2), (2,3),
(3,3), (3,2)}. Relasi R 1 tersebut bersifat refleksif.
Contoh
2
Diketahui B = {2, 4, 5}. Pada B
didefinisikan relasi
R 2 = {(x,y) │x kelipatan y, x, y B}.
Maka R 2 = {(2,2), (4,4), (5,5), (4,2)}.
Relasi R 2 tersebut bersifat
refleksif.
Contoh
3
Diketahui B = {2, 4, 5}. Pada B
didefinisikan relasi
R 3 = {(x,y│x + y < 10, x, y A}.
Maka R 3 ={(2,2), (2,4), (2,5), (4,2),
(4,4), (4,5), (5,2), (5,4)}. Relasi
R 3 tersebut tidak bersifat refleksif.
Contoh
4
Diketahui A = {1, 2, 3}. Pada A
didefinisikan relasi
R 1 = {(1,1) , (1,2) , (2,2) , (2,1) ,
(3,3)}. Relasi R 1 tersebut
bersifat simetris.
Contoh
5
Diketahui B = {2, 4, 5}. Pada B
didefinisikan relasi
R 2 = { (x,y) │ x kelipatan y , x, y Z }
R 2 = {(2,2) , (4,4) , (5,5) , (4,2)}.
Relasi R 2 tersebut tidak bersifat
simetris karena (4,2) R 2 tetapi (2,4) R
5. Relasi
Ekivalen dan Partisi
Contoh
1
Diketahui A = {1, 2, 3}.
Pada A didefinisikan relasi R 1 = {(1,1)
, (1,2) , (2,2) , (2,1) , (3,3)}
Relasi R 1 tersebut bersifat refleksif,
simetris dan transitif. Oleh
karena itu relasi R 1 merupakan relasi
ekivalen.
Contoh
2
Diketahui B = {2, 4, 5}. Pada B
didefinisikan relasi
R 2 = { (x,y)│x kelipatan y , x, y Z }
maka
R 2 = {(2,2), (4,4), (5,5), (4,2)}.
Relasi R 2 tersebut tidak bersifat
simetris, oleh karena itu relasi
tersebut bukan relasi ekivalen.
Contoh
3
Diketahui himpunan A = {0, 2, 4}, relasi
R di dalam himpunan A
dengan R = {(0,0), (2,2), (4,4)} berlaku
syarat refleksif, simetris,
dan transitif. Oleh karena itu R
merupakan relasi ekivalen.
Contoh
4
Diketahui N = {x l x bilangan asli}.
N1={1,5,9,17,...},
N2={2,6,10,14,...}, N3={3,7,11,15,...),
N4=(4,8,12,16,...).
Apakah koleksi (N 1 , N 2 , N 3 , N 4 )
partisi dari N.
Penyelesaian:
Koleksi {N 1 , N 2 , N 3 , N 4 }
mempunyai sifat:
1. N 1 N 2 N 3 N 4 = N
2. N 1 N 2 = , N 1 N 3 = , N 1 N 4 =.
N 2 N 3 =, N 2 N 4 =, dan N 3 N 4 =
Jadi koleksi {N 1 , N 2 , N 3 , N 4 }
merupakan partisi dari N.
Contoh
5
Diketahui N = {x l x bilangan kelipatan
2}. B1={2,6,10,...},
B2={4,16,18,...}, dan B3={8,12,14,...)
Apakah koleksi (B 1 , B 2 , B 3 )
partisi dari B.
Penyelesaian:
Koleksi {B 1 , B 2 , B 3 } mempunyai
sifat:
1. B 1 B 2 B 3 = B
2. B 1 B 2 = , B 1 B 3 = , B 2 B 3 =.
Jadi koleksi {B 1 , B 2 , B 3 } merupakan
partisi dari B.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar