Makalah
HAKEKAT
MANUSIA
PENDIDIKAN
DAN PERKEMBANGAN PERADABAN MANUSIA
DI
SUSUN
OLEH
MAHRIFAT
ISMAIL
451417011
PRODI
PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN
ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI GORONTALO
2017
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang
sangat pantas penulis ucakan kepada Allah STW, yang karena bimbingannyalah maka
penulis bisa menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul "HAKIKAT MANUSIA"
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi di beberapa reverensi dan waktu tertentu sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggung jawabkan hasilnya. Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi di beberapa reverensi dan waktu tertentu sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggung jawabkan hasilnya. Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
KATA PENGANTAR ....................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................
B. Rumusan Masalah ................................................................................
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat manusia....................................................................................
B. Perbedaan sifat dan hakikat manusia dengan makhluk
lain..................
C. Pengembangan dimensi manusia...........................................................
D. Hubungan hakekat manusia dengan kebutuhan
pendidikan..................
E. Manusia
seutuhnya.................................................................................
F. Pendidikan dan perkembangan peradaban
manusia...............................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang
mempunyai akal, jasmani dan rohani. Melalui akalnya manusia dituntut untuk
berfikir menggunakan akalnya untuk menciptakan sesuatu yang berguna dan
bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Melalui jasmaninya
manusia dituntut untuk menggunakan fisik / jasmaninya melakukan sesuatu yang
sesuai dengan fungsinya dan tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku
di masyarakat. Dan melalui rohaninya manusia dituntut untuk senantiasa dapat
mengolah rohaninya yaitu dengan cara beribadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
Antara manusia dan peradaban mempunyai
hubungan yang sangat erat karena diantara keduanya saling mendukung untuk
menciptakan suatu kehidupan yang sesuai kodratnya. Suatu peradaban timbul
karena ada yang menciptakannya yaitu diantaranya ada faktor manusianya yang
melaksanakan peradaban tersebut.
Suatu peradaban mempunyai wujud,
tahapan dan dapat berevolusi / berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
Dari peradaban pula dapat mengakibatkan suatu perubahan pada kehidupan sosial.
Perubahan ini dapat diakibatkan karena pengaruh modernisasi yang terjadi di
masyarakat.
Masyarakat yang beradab dapat diartikan sebagai masyarakat yang mempunyai
sopan santun dan kebaikan budi pekerti. Ketenangan, kenyamanan, ketentraman,
dan kedamaian sebagai makna hakiki manusia beradab dan dalam pengertian lain
adalah suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan
umum.
Perkembangan dunia IPTEK yang demikian
mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan
peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut
kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh
perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi
baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak
manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia.
B.
Rumusan
Masalah
a)
Apakah yang dimaksud hakikat manusia?
b) Apa
saja yang disebut sebagai dimensi hakikat manusia?
c)
Bagaimana mengembangkan dimensi hakikat manusia?
C. Tujuan penulisan
a)
Untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah pengantar pendidikan
b)
Untuk memahami tetang sifat hakikat manusia
c)
Untuk memahami dimensi-dimensi hakikat manusia
d) Untuk
memahami pengembangan dimensi hakikat manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hakikat manusia
Hakikat manusia adalah peran ataupun
fungsi yang harus dijalankan oleh setiap manusia. Kata manusia berasal
dari kata ” manu ” dari bahasa Sanksekerta atau ” mens ”
dari bahasa Latin yang berarti berpikir, berakal budi, atau bisa juga dikatakan
” homo ” yang juga berasal dari bahasa Latin. Hal yang
paling penting dalam membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah dapat
dikatakan bahwa manusia dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan dan keyakinan
untuk mempertinggi kualitas hidupnya di dunia. Manusia merupakan ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki derajat paling tinggi di antara ciptaan yang
lain.
Pada dasarnya manusia
diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan kedudukan sebagai makhluk individu
dan makhluk sosial. Berikut penjelasan yang lebih rinci mengenai makhluk
individu dan makhluk sosial.
1.
Manusia sebagai makhluk
individu
Manusia sebagai makhluk
individu mempunyai sifat-sifat individu khas yang berbeda dengan manusia
lainnya. Manusia berbeda dengan manusia lainnya. Manusia sebagai
individu bersifat nyata, yaiut mereka berupaya untuk selaliu merealisasikan
kepentingan, kebutuhan, dan potensi pribadi yang dimilikinya. Hal
tersebut akan terus menerus berkembang menyesuaikan dengan perkembangan
kehidupan yang dialaminya dan pertumbuhan yang ada pada dirinya. Setiap
manusia senantiasa akan berusaha mengembangkan kemampuan pribadinya guna
memenuhi berbagai kebutuhan dan mempertahankan hidupnya.
2.
Manusia sebagai makhluk
sosial
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial, artinya
makhluk yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Setiap manusia
normal memerlukan orang lain dan hidup bersama-sama dengan orang lain untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Kenyataan ini sesuai dengan pendapat
Aristoteles, menyatakan bahwa manusia adalah zoom politicon, yang
berarti selain sebagai makhluk individu, manusia juga termasuk dalam makhluk
sosial yang harus berinteraksi dengan manusia lain.
Pada zaman purba, ketika kebutuhannya belum lengkap.
Manusia sering memenuhi kebutuhannya dengan membuat dan mencari sendiri.
Namun dengan semakin meningkat kebutuhan hidupnya, manusia membutuhkan
orang lain untuk mendukung kehidupannya. Pada perkembangan secara lebih
luas dan kompleks, manusia membutuhkan tata masyarakat, lembaga-lembaga sosial,
dan juga membutuhkan negara.
mengartikan variasi atau keaneka ragaman
individu lebih pada penekanan faktor-faktor spesifik yang mempengarui perbedaan
atau variasi antar individu pada kebudayaan (multikultural), perbedaan kelas
sosial ekonomi, perbedaan etnik dan ras. Faktor lain yang
mengidentifikasi keragaman individu adalah intelegensi, abilities, dan
disabilitas dari peserta didik.
Konsep hidup bersama; bahwa antara individu
berbeda secara sosial ekonomi dan budaya, ras, fisik dan psikologis, agama dan
faktor lain bisa di satukan dan bukan sebagai penghalang untuk hidup dalam
kebersamaan. anak bukan miniatur orang dewasa, melainkan mahluk kecil yang
memiliki potensi untuk berkembang. Mengapa harus ada pendidikan, (jangan sampai
menganggap bahwa perbedaan itu biasa) (pesan moral) Tiada suatu pemberian
apapun yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang
baik (pesan moral) Mendidik dan memberikan tuntunanan merupakan sebaik-baiknya
hadiah dan perhiasan terindah bagi AUD di masa emasnya.
Faktor-faktor yg mempengaruhi keragaman
individu:
1. Keragaman karena kebudayaan (multikultural)
2. Keragaman karena Perbedaan kelas sosial
ekonomi
3. Keragaman karena Perbedaan etnis dan ras
4. Keragaman karena Intelejensi
5. Keragaman karena Bahasa
6. Keragaman karena Perbedaan kemampuan (anak
berkebtuhan khusus –disabilitas & masalah psikososial)
7. Keragaman karena Pengaruh gender
8. Keragaman karena Perbedaan kemampuan (anak
berkebutuhan khusus-gifted and talented children) Anak berkebutuhan
khsusus.
B.
Perbedaan sifat dan hakikat manusia dengan makhluk lain
Manusia tidak berbeda dengan binatang dalam
fungsi tubuh dan fisiologisnya. Fungsi kebinatangan ditentukan oleh naluri,
pola-pola tingkah laku yang khas yang pada gilirannya ditentukan oleh struktur
syaraf bawaan. Semakin tinggi tingkat perkembangan binatang, semakin fleksibel
pola tindakannya. Pada primata (bangsa monyet) yang lebih tinggi dapat
ditemukan inteligensi, yaitu penggunaan pikiran guna mencapai tujuan yang
diinginkan, sehingga memungkinkan binatang melampaui pola kelakuan yang telah
digariskan secara naluri. Namun setinggi-tingginya perkembangan binatang,
elemen-elemen dasar eksistensinya yang tertentu masih tetap sama.
Manusia pada hakikatnya sama saja
dengan makhluk hidup lainnya, yaitu memiliki hasrat dan tujuan. Ia berjuang
untuk meraih tujuannya dengan didukung pengetahuan dan kesadaran. Perbedaan
diantara keduanya terletak pada dimensi pengetahuan, kesadaran dan tungkat
tujuan. Disinilah letak kelebihan dan keunggulan yang dimiliki manusia dibanding
dengan makhluk lain.
Manusia sebagai salah satu makhluk hidup di
muka bumi merupakan makhluk yang memiliki karakter paling unik. Manusia secara
fisik tidak begitu berbeda dengan
binatang, sehingga pemikir menyamakan dengan
binatang. Letak perbedaan utama antara manusia dengan makhluk lainnya adalah
dalam kemampuannya melahirkan kebudayaan.
Kebudayaan hanya dimiliki oleh manusia,
sedangkan binatang hanya mampu bergerak dalam ruang yang terbatas. Walaupun ada
binatang yang mampu bergerak di darat dan di air (laut) namun tetap memiliki
keterbatasan dan dan tidak dapat melampaui manusia. Kelebihan manusia atas
makhluk lainnya dijelaskan dalam QS. 17 (Al-Isra’) : 70.
Oleh sebab itu manusia akan selalu mulia dan
dilebihkan dari makhluk lainnya sepanjang tetap memanfaatkan potensi untuk
mempertahankan kemuliaannya.
Manusia memiliki kekhasan dibandingkan dengan makhluk yang paling mirip sekalipun. Menurut al-Qur’an kekhasan ini menyebabkan adanya konsekuensi kemanusiaan diantaranya kesadaran, tanggung jawab, dan pembalasan. Karakterisrik manusia adalah :
Manusia memiliki kekhasan dibandingkan dengan makhluk yang paling mirip sekalipun. Menurut al-Qur’an kekhasan ini menyebabkan adanya konsekuensi kemanusiaan diantaranya kesadaran, tanggung jawab, dan pembalasan. Karakterisrik manusia adalah :
1.Aspek Kreasi
Apapun yang ada dalam tubuh manusia dirakit dalam suatu tatanan yang terbaik dan sempurna. Hal ini dapat dibandingkan dengan makhluk lain dalam aspek penciptaannya. Mungkin banyak kesamaannya, tetapi tangan manusia lebih fungsional dari tangan simpanse, demikian pula organ-organ lainnya.
Apapun yang ada dalam tubuh manusia dirakit dalam suatu tatanan yang terbaik dan sempurna. Hal ini dapat dibandingkan dengan makhluk lain dalam aspek penciptaannya. Mungkin banyak kesamaannya, tetapi tangan manusia lebih fungsional dari tangan simpanse, demikian pula organ-organ lainnya.
2.Aspek Ilmu
Hanya manusia yang punya kemampuan memahami lebih jauh hakikat alam semesta ini. Pengetahuan hewan hanya terbatas pada naluri dasar yang tidak bisa dikembangkan melalui pendidikan dan pengajaran. Manusia menciptakan kebudayaan dan peradaban yang terus berkembang.
Hanya manusia yang punya kemampuan memahami lebih jauh hakikat alam semesta ini. Pengetahuan hewan hanya terbatas pada naluri dasar yang tidak bisa dikembangkan melalui pendidikan dan pengajaran. Manusia menciptakan kebudayaan dan peradaban yang terus berkembang.
3.Aspek Kehendak
Manusia memiliki kehendak yang menyebabkan adanya pilihan dalam hidup. Makhluk hidup dalam suatu pola yang telah baku dan tidak akan pernah berubah. Para malaikat yang mulia tak akan pernah menjadi makhluk yang sombong atau maksiat.
Manusia memiliki kehendak yang menyebabkan adanya pilihan dalam hidup. Makhluk hidup dalam suatu pola yang telah baku dan tidak akan pernah berubah. Para malaikat yang mulia tak akan pernah menjadi makhluk yang sombong atau maksiat.
4.Aspek Akhlak
Manusia adalah makhluk yang dapat dibentuk akhlaknya. Ada manusia yang sebelumnya baik, tetapi karena pengaruh lingkungan tertentu menjadi penjahat atau sebaliknya. Oleh sebab itu lembaga pendidikan diperlukan untuk mengarahkan kehidupan generasi yang akan datang agar lebih baik. .(Hamdan, dkk,2004:36)
Selain itu Al Ghazaly juga mengemukakan pembuktian dengan kenyataan faktual dan kesederhanaan langsung bahwa diantara makhluk-makhluk hidup terdapat perbedaan-perbedaan yang menunjukkan tingkat kemampuan masing-masing. Keistimewaan makhluk hidup dari benda mati adalah sifat geraknya. Benda mati mempunyai gerak monoton dan didasari oleh prinsip alam. Sedangkan tumbuhan, makhluk hidup yang paling rendah tingkatannya.
Selain mempunyai gerak monoton juga mempunyai kemampuan bergerak secara bervariasi diantaranya ada gerak vegetatif. Jenis hewan mempunyai prinsip yang lebih tinggi daripada tumbuh-tumbuhan yang menyebabkan hewan selain mempunyai kemampuan bergerak bervariasi juga memiliki rasa yang disebut prinsip jiwa sensitif.
Dalam kenyataan, manusia juga mempunyai kelebihan dari hewan. Manusia juga mempunyai prinsip an nafs al insaniyyat yang memungkinkan untuk berpikir dan memilih dan prinsip inilah yang menjadi pembeda manusia dari makhluk hidup lainnyab
Manusia adalah makhluk yang dapat dibentuk akhlaknya. Ada manusia yang sebelumnya baik, tetapi karena pengaruh lingkungan tertentu menjadi penjahat atau sebaliknya. Oleh sebab itu lembaga pendidikan diperlukan untuk mengarahkan kehidupan generasi yang akan datang agar lebih baik. .(Hamdan, dkk,2004:36)
Selain itu Al Ghazaly juga mengemukakan pembuktian dengan kenyataan faktual dan kesederhanaan langsung bahwa diantara makhluk-makhluk hidup terdapat perbedaan-perbedaan yang menunjukkan tingkat kemampuan masing-masing. Keistimewaan makhluk hidup dari benda mati adalah sifat geraknya. Benda mati mempunyai gerak monoton dan didasari oleh prinsip alam. Sedangkan tumbuhan, makhluk hidup yang paling rendah tingkatannya.
Selain mempunyai gerak monoton juga mempunyai kemampuan bergerak secara bervariasi diantaranya ada gerak vegetatif. Jenis hewan mempunyai prinsip yang lebih tinggi daripada tumbuh-tumbuhan yang menyebabkan hewan selain mempunyai kemampuan bergerak bervariasi juga memiliki rasa yang disebut prinsip jiwa sensitif.
Dalam kenyataan, manusia juga mempunyai kelebihan dari hewan. Manusia juga mempunyai prinsip an nafs al insaniyyat yang memungkinkan untuk berpikir dan memilih dan prinsip inilah yang menjadi pembeda manusia dari makhluk hidup lainnyab
C. Pengembangan
dimensi manusia
Sasaran pendidikan adalah manusia sehingga dengan sendirinya
pengembangan dimensi hakikat manusia menjadi tugas pendidikan. Meskipun
pendidikan itu pada dasarnya baik tetapi dalam pelaksanaanya mungkin saja bisa
terjadi keslahan-kesalahan yang lazimnya disebut salah didik. Sehubugan dengan
itu ada dua kemungkinan yang bisa terjadi yaitu:
1.
Pengembangan yang utuh
Tingkst krutuhan perkembangan dimensi hakikat manusia
ditentukan oleh dua faktor, yaitu kualitas dimensi hakikat manusia itu sendiri
dan kualitas pendidikan yang disediakan untuk memberikan pelayanan atas perkembangannya.
Selanjutnya dengan itu ada dua kemungkinan yang bisa
terjadi, yaitu:
a)
Dari wujud dimensinya
Keutuhan terjadi antara aspek
jasmani dan rohani, antara dimensi keindividualian, sesosialan,kesusilaan dan
keberagamaan, antar aspek kognitif. Afektif dan psikomotorik. Pengembangan
aspek jasmanisah dan rohaniah dikatakan utuh jika keduanya mendapat pelayanan
secara seimbang. Pengembangan dimensi keindividualan, kesosialan,kesusilaan dan
keberagamaan dikatakan utuh jika semua dimensi tersebut mendapatkan layanan
dengan baik, tidak terjadi pengabaian terhadap salah satunya. Pengembangan
domain kognitif, afektif dan psikomotor dikatakan utuh jika tiga-tiganya
mendapat pelayanan yang berimbang.
b)
Dari arah pengembangan
Keutuhan pengembangan dimensi
hakikat manusia dpat diarahkan kepada pengembangan dimensi keindividualan,
kesosialan, kesusilaan dam kebergamaan secara terpadu. Dapat disimpulkan bahwa
pengembangan dimensi hakikat manusi yang utuh diartikan sebagai pembinaan
terpadu terhadap dimensi hakikat manusia sehingga dapat tumbuh dan berkembang
seacra selaras. Perkrmbangan di maksud mencakup yang horizontal (yang
menciptakan keseimbangan) dan yang bersifat vertical (yang menciptakan
ketinggian martabat manusia). Dengan demikian totalitas membentuk manusia yang
utuh.
2.
Pengembangan yang tidak utuh
Pengembangan yang tidak utuh terhadap dimensi hakikat
manusia akan terjadi didalam proses pengembangan jika ada unsure dimensi
hakikat manusia yang terabaikan untuk ditangani, misalnya dimensi kesosialan
didominasi oleh pengembangan dimensi keindividualan ataupun domain afektif
didominasi oelh pengembangan dimensi keindividualan atupun domain afektif
didominasi oleh pengembangan domain kognitif. Demikian pula secara vertical ada
domain tingkah laku terabaikan penanganannya. Pengembangan yang tidak utuh
berakibat terbentuknya kepribadian yang pincang dan tidak mentap pengambangan
semacam ini merupakan pengembangan yang patologis.
D. Hubungan hakikat manusia dengan
kebutuhan pendidikan
Manusia seperti yang kita ketahui sangat erat
sekali hubungannya dengan kebudayaan dan pendidikan. Pendidikan merupakan
upaya untuk memelihara kebudayaan, “ Education as Cultural Conservation
”. Disini peran pendidikan sebagai pelestarian budaya dan pendidikan
harus didasarkan kepada nilai – nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal
peradaban umat manusia. Pendidikan merupakan salah satu unsur kebudayaan,
karena proses pendidikan pada dasarnya merupakan hakikat dari kebudayaan itu
sendiri. Berdasarkan nilai – nilai kebudayaan yang beragam, kompleks dan
terintegrasi maka suatu proses pendidikan tidak dapat dilihat dari satu sudut
saja. Tetapi harus menggunakan pandangan yang multi displiner.
Manusia sebagai makhluk sosial, dalam kehidupannya tidak dapat terlepas
dari hubungan sosial. Kebudayaan mengatur manusia untuk bertindak. Kebudayaan
melahirkan kaidah – kaidah untuk melindungi masyarakat dari kehancuran yang
diakhibatkan oleh kekuatan – kekuatan tersembunyi di masyarakat. Kaidah –
kaidah ini berupa petunjuk cara bertingkah laku di dalam pergaulan hidup.
Kebudayaan mengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak,
berbuat, dan menentukan sikapnya kalau mereka berhubungan dengan orang lain. Apabila manusia hidup sendiri, maka tak aka nada manusia lain yang merasa
terganggu oleh tindakan – tindakannya. Akan tetapi setiap manusia, bagaimana
hidupnya akan selalu menciptakan kebiasaan bagi dirinya sendiri.
Manusia tanpa kebudayaan dan pendidikan
bagaikan kesatuan tubuh yang tanpa arti. Karena kebudayaan manusia dapat
mengetahui semua yang ada di lingkungannya. Peranan kebudayaan dan pendidikan
sangat penting bagi kehidupan manusia. Sekolah adalah salah satu contoh
kebudayaan dan pendidikan. Sekolah merupakan suatu lembaga utama ( selain
keluarga ) yang dipergunakan oleh orang dewasa dalam mewariskan kebudayaan
kepada anak – anaknya ( generasi penerus ). Oleh karena itu orang dewasa yang
ada di sekolah ( guru ) harus memiliki pemahaman yang jelas tentang budaya yang
berkembang di masyarakat, baik secara mikro maupun secara makro yang meliputi
tentang nilai, kepercayaan, dan norma.
Manusia merupakan individu yang memerlukan
pendidikan yang layak. Pendidikan salah satu contoh kebudayaan yang selalu
berkembang sesuai perkembangan zaman. Manusia yang baik adalah manusia yang
dapat melestarikan kebudayaannya karena manusia sebagai makhluk budaya.
Pendidikan hanya dapat dilakukan oleh makhluk yang berbudaya dan yang
menghasilkan nilai kebudayaan yaitu manusia. Hal ini juga yang membedakan manusia
dengan makhluk yang lainnya ( hewan ) dengan adanya kebudayaan dan pendidikan.
Perkembangan pendidikan sejajar dengan perkambangan kebudayaan. Pendidikan
selalu berubah sesuai perkembangan kebudayaan, karena pendidikan merupakan
proses transfer kebudayaan dan sebagai cermin nilai – nilai kebudayaan ( pendidikan
bersifat reflektif ). Pendidikan juga bersifat progresif yaitu
yang selalu mengalami perubahan perkembangan sesuai tuntutan perkembangan
kebudayaan. Kedua sifat tersebut berkaitan erat dan terintegrasi. Untuk itu
perlu pendidikan formal dan informal yang disengaja diadakan atau tidak.
Perbedaan kebudayaan menjadi cermin bagi bangsa lain, membuat perbedaan sistem,
isi dan pendidikan pengajaran sekaligus menjadi cermin tingkat pendidikan.
Pendidikan informal
lebih dahulu ada
dari pada pendidikan formal ( education dan
schooling ) pendidikan informal merupakan unsur mutlak kebudayaan untuk
semua tingkat kebudayaan yang muncul karena adanya pembagian kerja. Pada
dasarnya keduanya disengaja dan gejala kebudayaan, pemisahan keduanya tidak
berguna. Tugas kebudayaan bukan memonopoli lembaga pendidikan formal, tetapi
kebersamaan warga dan negara karena segala unsure kebudayaan bernilai
pendidikan baik yang direncanakan ataupun yang tidak direncanakan. Setiap
manusia itu membutuhkan pendidikan. Karena melalui pendidikan manusia dapat
mempunyai kemampuan – kemampuan untuk mengatur dan mengontrol serta menentukan
dirinya sendiri. Melalui pendidikan pula perkembangan kepribadian manusia dapat
diarahkan kepada yang lebih baik. Dan melalui pendidikan kemampuan tingkah laku
manusia dapat didekati dan di analisis secara murni. Kemampuan seperti itulah
yang tidak dimiliki oleh makhluk Tuhan yang lainnya. Manusia dapat tumbuh dan
berkembang melalui pendidikan, karena manusia dapat tumbuh berkembang melalui
suatu proses alami menuju kedewasaan baik itu bersifat jasmani maupun bersifat
rohani. Oleh sebab itu manusia memerlukan Pendidikan demi mendapatkan
perkembangan yang optimal sebagai manusia
Dengan demikian pendidikan merupakan ikhtiar
pembudayaan demi peradaban manusia. Pendidikan bermakna sebagai proses
pembudayaan dan seiring bersama itu berkembanglah sejarah peradaban manusia.
Seluruh kebudayaan hanya bias dialihkan dari satu generasi ke generasi lain
melalui pendidikan. Kalau demikian halnya maka pendidikan tidak hanya merupakan
prakarsa bagi terjadinya pengahlian pengetahuan dan keterampilan tetapi juga
melalui pengalihan nilai – nilai budaya dan norma – norma sosial.
Nilai – nilai budaya yang diwariskan
merupakan unsur luar yang masuk ke dalam diri manusia, sementara dalam diri
manusia ada unsur yang menonjol keluar seperti perkembangan potensi yang
dimiliki manusia. Tugas utama pendidikan adalah berusaha mewariskan nilai –
nilai budaya tersebut, sesuai dengan potensi dan lingkungan pada individu dan
masyarakat. Hasan Langgulung, menyatakan sulit dibayangkan bahwa seseorang
tanpa lingkungan yang member corak kepada watak dan kepribadian, sebab
lingkungan inilah yang berusaha mewariskan nilai – nilai budaya yang
dimilikinya dengan tujuan memelihara kepribadian dan identitas budaya tersebut
sepanjang zaman. Sebab budaya dan peradaban juga bias mati apabila nilai –
nilai, norma – norma dan berbagai unsur lainnya yang dimiliki berhenti dan
tidak berfungsi lagi.
E.
Manusia
seutuhnya
Manusia adalah ciptaan
tuhan yang paling indah dan paling tinggi derajatnya. Keindahan manusia
berpangkal pada diri manusia itu sendiri. Hakikat manusia sebagai mahluk paling
indah dan paling tinggi derajatnya mendorong manusia untuk terus maju dan
berkembang tanpa henti, dari zaman ke zaman. Menurut sejarah, kemajuan dan
perkembangan manusia itu ternyata tidak selalu mulus dan setiap saat membawa
kesenangan dan kebahagian.
Dalam agama Islam manusia ditempatkan pada kedudukan
yang mulia, paling indah dan paling tinggi derajatnya. Manusia diberi jabatan
oleh Allah sebagai Khalifah di bumi, karena memiliki keistimewaan dibandingkan
dengan mahluk lain. Sesuai dengan AL-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 30:
Artinya: Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui”.
Manusia seutuhnya merupakan mereka yang mampu
menciptakan dan memperoleh kesenangan dan kebahagiaan bagi dirinya sendiri dan
bagi lingkungannya berkat perkembangan optimal segenap potensi yang ada pada
dirinya (Dimensi Keindividualan),
seiring dengan pengembangan suasan akebersamaan dengan lingkungan sosialnya (Dimensi Kesosialan), sesuai dengan
aturan dan ketentuan yang berlaku (Dimensi
Kesusialaan), dan segala sesuatunya itu dikaitkan dengan pertanggungjawaban
atas segenap aspek kehidupannya didunia terhadap kehidupan diakhirat kelak (Dimensi Keagamaan)
Manusia
seutuhnya mengacu kepada kualitas manusia sebagai mahluk yang paling indah dan
paling tinggi derajatnya serta kepada perkembangan yang optimal keempat dimensi
diatas. Citra manusia seutuhnya adalah manusia yang sebenar-benarnya manusia
yang tangguh dan dinamis, dengan kemampuan sosialnya yang luas dan bersemangat,
tetapi menyejukkan dengan kesusilaan yang tinggi serta dengan keimanan dan
ketaqwaannya kepada Tuhan yang Maha Esa.
Para ilmuan khususnya dalam bidang
psikos-humanistik telah menhajukan berbagai rumusan sejalan dengan konsep
manusia seutuhnya, ciri-ciri manusia yang dapat berfungsi secara ideal menurut
para ahli seperti:
Menurut Frankl
1.
Mencapai penghayatan yang penuh tentang makna hidup dan kehidupan
2.
Bebas memilih dalam bidang bertindak
3.
Bertanggungjawab secara pribadi terhadap secara tindakan
4.
Melibatkan diri dalam kehidupan bersama orang lain.
Menurut Jung
1. Memiliki pemahaman yang mendalam tentang
diri sendiri.
2.
Menerima diri sendiri termasuk kekuatan dan kelemahannya.
3.
Menerima dan bersikap toleran terhadap hakikat dan keberadaan kemanusiaan
secara umum.
4. Menerima hal-hal yang masih belum
dapat diketahui atau misterius serta bersedia mempertimbangkan hal- hal yang bersifat tidak rasional tanpa
meninggalkan cara-cara berfikir logis.
Menurut Maslow
1.
Memiliki orientasi yang realistik.
2.
Menerima diri sendiri dan orang lain.
3.
Spontan.
Meskipun pendapat para pemikir berbeda, pada
dasarnya mereka sepakat atas ciri-ciri umum manusia ideal yang mampu berfungsi
secara penuh (sappington, 1989), yaitu:
1.
Secara sadar mampu mengontrol dirinya sendiri.
2.
Melihat dan memahami diri sendiri dan dunia luarnya (orang-orang lain dan
lingkungannya) secara tepat.
3.
Menerima diri sendiri dengan segenap kekuatan dan kelamahannya.
4.
Perlu tenggang rasa (toleran) terhadap orang lain.
5.
Mampu membangun hubungan yang akrab dan mendalam dengan sejumlah orang.
6. Bertindak dengan motivasi untuk mencapai
tujuan dan tidak sekedar untuk terhindar dari tekanan tertentu.
7.
Mampu untuk berubah, khususnya untuk hal-hal yang penting.
F.
Pendidikan
dan perkembangan peradaban manusia
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang
dapat digunakan merealisasi bakat-bakat yang dibawa manusia sejak lahir
(talenta, teori konvergensi), sehingga manusia mempunyai keterampilan yang
dapat digunakan untuk menghidupi dirinya (profesi). Bila semua masyarakat
mempunya keterampilan yang berguna,
dapat diharapkan akan muncul masyarakat yang dinamis, efektif dan produktif. sasaran terakhir dari masyarakat
yang seperti itu adalah pencapaian cita-cita bangsa isi pembukaan UUD
1945alinea 4 ayat 1 yaitu’’.kesejahteraan individu-individu melalui penghasilan
yang diperolehnya, sedang penghasilan dapat dicapai bilamanusia memiliki
keterampilan dari hasil pendidikannya.
Manusia seperti yang kita ketahui sangat erat sekali
hubungannya dengan kebudayaan dan pendidikan.
Pendidikan merupakan upaya untuk memelihara kebudayaan, “ Education as
Cultural Conservation ”. Disini peran pendidikan sebagai pelestarian
budaya dan pendidikan harus didasarkan kepada nilai – nilai kebudayaan yang
telah ada sejak awal peradaban umat manusia. Sebab kebudayaan tersebut telah
teruji dalam segala zaman, kondisi dan sejarah. Kebudayaan adalah esensial yang
mampu mengemban hari kini dan masa depan umat manusia ( Mohammad Noor Syam,
1984 ). Pendidikan merupakan suatu sistem untuk meningkatkan kualitas hidup
dalam segala aspek kehidupan dan sekaligus sebagai upaya pewarisan nilai –
nilai budaya bagi kehidupan manusia.
Hakikat
manusia dalam melestarikan dan menjaga kebudayaan adalah suatu keharusan agar
tidak terpengaruh oleh kebudayaan lainnya. Kita harus menjaga keaslian budaya
kita karena kebudayaan tersebut merupakan warisan dari nenek moyang kita
dahulu. Kebudayaan itu di ibaratnya seperti ciri khas dari manusia yang
menggunakan kebudayaan tersebut. Namun akhir – akhir ini kita pasti sudah tahu
kalau banyak dari kebudayaan Negara kita ini telah terpengaruh oleh kebudayaan
luar, khususnya kebudayaan barat. Ini merupakan efek dari arus globalisasi yang
sangat kencang sehingga banyak kebudayaan – kebudayaan dari luar yang bebas
keluar masuk ke dalam Negara kita ini sehingga kebudayaan kita sedikit
terpengaruh.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia
seutuhnya adalah sebuah matriks yang mempunyai akal, jasmani dan rohani.
Manusia dalam kehidupannya mempunyai tiga fungsi, yaitu : Sebagai makhluk
tuhan, Sebagai makhluk individu dan Sebagai makhluk sosial budaya.
Peradaban
merupakan bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti
misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian
menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan
masyarakat kota yang maju dan kompleks. Masyarakat yang beradab dapat
didefinisikan sebagai masyarakat yang mempunyai sopan santun dan kebaikan budi
pekerti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar