Makalah
PERAN KELUARGA, MASYARAKAT DAN NEGARA DALAM PENDIDIKAN
DI SUSUN
OLEH
MAHRIFAT ISMAIL
451417011
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2017
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah,
merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucakan kepada Allah STW, yang
karena bimbingannyalah maka penulis bisa menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul "ASAS, LANDASAN DAN PILAR
PENDIDIKAN"
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi di beberapa reverensi dan waktu tertentu sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggung jawabkan hasilnya. Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi di beberapa reverensi dan waktu tertentu sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggung jawabkan hasilnya. Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang paling mendasar
dalam siklus kehidupan manusia mulai lahir hingga akhir hayat (long life
education). Secara konsep, pendidikan merupakan suatu upaya yang dilakukan
secara sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertangung
jawab. Pendidikan adalah suatu proses transfer of knowledge (ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni) yang dilakukan oleh guru kepada anak didiknya. Selain itu,
pendidikan adalah alat untuk merubah cara berpikir kita dari cara berpikir
tradisional ke cara berpikir ilmiah (modern).
Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas tidak terlepas dari
adanya peran keluarga, pemerintah, dan masyarakat. Lingkungan keluarga juga
dikatakan lingkungan yang paling utama, karena sebagian besar kehidupan anak di
dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima anak adalah
dalam keluarga. Menurut Hasbullah (1997), dalam tulisannya tentang dasar-dasar
ilmu pendidikan, bahwa keluarga sebagai lembaga pendidikan memiliki beberapa
fungsi yaitu fungsi dalam perkembangan kepribadian anak dan mendidik anak
dirumah; fungsi keluarga/orang tua dalam mendukung pendidikan di sekolah.
Kualitas pendidikan dasar di Indonesia saat ini masih menempati
urutan bawah untuk negara-negara yang berada di kawasan Asia Pasifik (Unesco,
2009). Hal ini terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adalah jumlah laju
pertumbuhan anak di Indonesia tidak seimbang dengan laju pertumbuhan
pembangunan sarana dan prasarana fisik sekolah.
Peran pemerintah sangat dibutuhkan guna meningkatkan kualitas
pendidikan anak, utamanya kualitas pendidikan dasar sebagaimana amanat UUD 1945
Pasal 31 ayat (1) yang berbunyi “setiap warga negara berhak mendapat
pendidikan” dan ayat (2) “setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah wajib membiayainya”.
Dilihat dari lingkungan pendidikan, masyarakat disebut
lingkungan pendidikan nonformal yang memberikan pendidikan secara sengaja dan
terencana kepada sluruh anggotanya, tetapi tidak sistematis tanpa dukungan
masyarakat, pendidikan tidak akan berhasil dengan maksimal. Sekarang hampir
semua sekolah mempunyai komite sekolah yang merupakan wakil masyarakat dalam
membantu sekolah, sebab masyarakat dari berbagai lapisan sosial ekonomi sudah
sadar betapa pentingnya dukungan mereka untuk keberhasilan pembelajaran di
sekolah.Dengan demikian keluarga, pemerintah, dan masyarakat sangat berperan
penting dalam pembentukan pendidikan yang berkualitas.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Bagaimana peranan
keluarga dalam pendidikan?
2. Bagaimana peranan pemerintah
dalam pendidikan?
3. Bagaimana peranan
masyarakat dalam pendidikan?
1.3 Tujuan
1.
Untuk mengetahui peranan keluarga dalam
pendidikan.
2.
Untuk mengetahui peranan pemerintah
dalam pendidikan.
3.
Untuk mengetahui peranan masyarakat
dalam pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Peran Keluarga Dalam
Pendidikan
Dilihat dari segi pendidikan. Keluarga
merupakan suatu kesatuan hidup (sistem sosial) dan keluarga menyediakan situasi
belajar. Sebagai satu kesatuan hidup bersama (system sosial) keluarga terdiri
dari ayah, ibu, dan anak. Ikatan kekeluargaan membentuk anak mengembangkan
sifat persahabatan, cinta kasih, hubungan antar pribadi, kerja sama, disiplin,
tingkah laku yang baik, serta pengakuan akan kewibawaan. Sumbangan keluarga
bagi pendidikan anak adalah :
1.
Melatih anak menguasai cara-cara mengurus
diri, seperti cara makan, berbicara, berjalan, berdoa dan yang lainnya. Hal ini
berkaitan erat dengan perkembangan diri anak sebagai seorang pribadi.
2.
Sikap orang tua kepada anak sangat
mempengaruhi perkembangan anak. Sikap menerima atau menolak, sayang atau acuh
tak acuh, sabar atau terburu-buru, melindungi atau membiarkan anak, secara
langsung memberikan pengaruh kepada anak dalam hal reaksi emosional anak.
Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang
pertama dan utama dalam masyarakat, karena dalam keluargalah manusia dilahirkan.
Berkembang menjadi dewasa. Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan di dalam
keluarga akan selalu mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya watak, budi pekerti
dan kepribadian tiap-tiap manusia. Pendidikan yang diterima dalam keluarga
inilah yang akan digunakan oleh anak sebagai dasar untuk mengikuti pendidikan
selanjutnya di sekolah.
Hal ini berarti keluarga memiliki tanggung
jawab kepada anak dalam hal pendidikan. Tanggung jawab pendidikan yang perlu
disadarkan dan di bina oleh kedua orang tua terhadap anak antara lain :
1.
Memelihara dan membesarkannya, tanggung jawab
ini alami untuk dilaksanakan.
2.
Melindungi dan menjamin kesehatannya, baik
secara jasmaniah maupun rohaniah dari berbagai gangguan penyakit atau bahaya
lingkungan yang dapat membahayakan dirinya.
3.
Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan
dan keterampilan yang berguna bagi kehidupannya kelak sehingga bila ia telah
dewasa mampu berdiri sendiri dan membantu orang lain.
4.
Membahagiakan anak untuk dunia dan akhirat
dengan memberinya pendidikan agama sesuai dengan ketentuan Allah SWT.
Sebagai tujuan akhir hidup manusia.
Tugas utama keluarga bagi pendidikan anak
ialah peletak dasar bagi pendidikan, namun perlu didasari oleh teori pendidikan
yang sesuai dengan perkembangan zaman. Artinya keluarga juga harus memahami
masalah atau hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana mendidik anak sesuai
dengan perkembangan anak. Bila hal ini dapat dilakukan oleh setiap orang tua,
maka generasi mendatang telah mempunyai kekuatan mental menghadapi perubahan
dalam masyarakat. Untuk berbuat demikian, tentu saja orang tua perlu
meningkatkan ilmu dan keterampilannya sebagai pendidik pertama dan utama dalam
keluarga.
Di samping itu keluarga dalam mendidik tidak
boleh memaksakan kehendak kepada anak, namun harus memberikan kebebasan kepada
anak untuk memilih, dengan tetap mendampingi agar anak tidak salah dalam
memilih.
2.2 Peran Pemerintah
Dalam Pendidikan
Pemerintah memegang peranan penting dalam
meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak Indonesia. Dalam hal ini, pemerintah berperan dalam otonomi pendidikan. Dalam
otonomi pendidikan keterlibatan pemerintah dalam pendidikan adalah mencakup
aspek mutu dan pemerataan. Pemerintah menetapkan standar mutu pendidikan dan
akan berupaya agar keragaman prestasi siswa tidak berbeda jauh pada setiap
lembaga pendidikan. Pemerintah menjamin pemerataan kesempatan bagi seluruh
lapisan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan. Peran ini dilakukan melalui
perumusan kebijakan umum, pelayanan teknis, dan monitoring program secara
regular. Perubahan peran ini mengubah hirarki pengambilan keputusan yang selama
ini selalu berawal dari pemerintah pusat dan bermuara ke sekolah-sekolah.
Adanya otonomi pendidikan hirarki pengambilan keputusan berubah menjadi
piramida terbalik, yaitu kedudukan sekolah berada di atas, sedangkan lembaga
pemerintah berada di bawah.
Karena kemampuan pemerintah terbatas, maka
peran serta masyarakat sangat diperlukan. Menurut Sihombing (2001) ada beberapa
peran yang diharapkan dapat dilaksanakan oleh aparat pemerintah dalam menata
dan memantapkan pelaksanaan pendidikan yang berbasis masyarakat adalah sebagai
berikut:
1.
Sebagai Pelayan
Masyarakat,
Dalam mengembangkan pendidikan berbasis
masyarakat seharusnya pemerintah memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Melayani masyarakat, merupakan pilar utama dalam memberdayakan dan membantu
masyarakat dalam menemukan kekuatan dirinya untuk bisa berkembang secara
optimal. Pemerintah dengan semua aparat dan jajarannya perlu menampilkan diri
sebagai pelayan yang cepat tanggap, cepat memberikan perhatian, tidak
berbelit-belit, dan bukan minta dilayani. Masyarakat harus diposisikan sebagai
fokus pelayanan utama.
2.
Sebagai Fasilitator,
Pemerintah seharusnya merupakan fasilitator yang ramah, menyatu
dengan masyarakat, bersahabat, menghargai masyarakat, mampu menangkap aspirasi
masyarakat, mampu membuka jalan, mampu membantu menemukan peluang, mampu
memberikan dukungan, mampu meringankan beban pekerjaan masyarakat, mampu
menghidupkan komunikasi dan partisipasi masyarakat tanpa masyarakat merasa
terbebani.
3.
Sebagai Pendamping,
Pemerintah harus
melepaskan perannya dari penentu segalanya dalam pengembangan program belajar
menjadi pendamping masyarakat yang setiap saat harus melayani dan memfasilitasi
berbagai kebutuhan dan aktivitas masyarakat. Kemampuan petugas sebagai teman,
sahabat, mitra setia dalam membahas, mendiskusikan, membantu merencanakan dan
menyelenggarakan kegiatan yang dibutuhkan masyarakat perlu terus dikembangkan.
Sebagai pendamping, mereka dilatih untuk dapat memberikan konstribusi pada
masyarakat dalam memerankan diri sebagai pendamping. Acuan kerja yang
dipegangnya adalah tutwuri handayani (mengikuti dari belakang, tetapi memberikan
peringatan bila akan terjadi penyimpangan). Pada saat yang tepat mereka mampu
menampilkan ing madya mangun karsa ( bila berada di antara mereka, petugas
memberikan semangat), dan sebagai pendamping, petugas harus dapat dijadikan
panutan masyarakat ( Ing ngarsa sung tulodo).
4.
Sebagai Mitra,
Apabila kita berangkat
dari konsep pemberdayaan yang menempatkan masyarakat sebagai subjek, maka
masyarakat harus dianggap sebagai mitra. Hubungan dalam pengambilan keputusan
bersifat horizontal, sejajar, setara dalam satu jalur yang sama. Tidak ada
sifat ingin menang sendiri, ingin tampil sendiri, ingin tenar/populer sendiri,
atau ingin diakui sendiri. Sebagai mitra, pemerintah harus dapat saling
memberi, saling mengisi, saling mendukung, dan tidak bersebrangan dengan
masyarakat, tidak terlalu banyak campur tangan yang akan menyusahkan, membuat
masyarakat pasif, dan akhirnya mematikan kreativitas masyarakat.
Pemerintah harus
memahami bahwa masyarakat yang dilayani pada umumnya adalah masyarakat yang
kurang mampu, baik dalam ilmu maupun ekonomi. Pemerintah berperan sebagai
penyedia dana yang dapat mendukung keseluruhan kegiatan pendidikan yang
diperlukan oleh masyarakat yang disalurkan berdasarkan usulan dari lembaga
pengelola.
2.3 Peran Masyarakat
Dalam Pendidikan
Istilah masyarakat dapat diartikan sebagai
suatu kelompok manusia yang hidup bersama di suatu wilayah dengan tata cara
berpikir dan bertindak yang relatif sama dan hidup sebagai kesatuan/ kelompok.
Dalam meningkatkan Peran Serta Masyarakat (PSM) memang sangat erat dengan
pengubahan cara pandang masyarakat terhadap pendidikan. Ini tentu saja bukan
hal yang mudah untuk dilakukan. Akan tetapi, bila tidak sekarang dilakukan dan
dimulai, kapan rasa memiliki, kepedulian, keterlibatan, dan peran serta aktif
masyarakat dengan tingkatan maksimal dapat diperoleh dunia pendidikan.
Oleh karena itu, sebagai salah satu lingkungan
terjadinya kegiatan pendidikan, masyarakat mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap berlangsungnya segala aktivitas yang menyangkut masalah pendidikan.
Untuk itu bahan apa yang akan diberikan kepada anak didik sebagai generasi tadi
harus disesuaikan dengan keadaan dan tuntunan masyarakat dimana kegiatan
pendidikan berlangsung.
Ada 7 tingkatan peran serta masyarakat (dirinci dari tingkat
partisipasi terendah ke tinggi), yaitu:
1. Peran serta dengan
menggunakan jasa pelayanan yang tersedia. Pada tingkatan ini
masyarakat hanya memanfaatkan jasa sekolah untuk mendidik anak-anak mereka.
2. Peran serta dengan
memberikan kontribusi dana, bahan, dan tenaga. Pada PSM (Peran
Serta Masyarakat) jenis ini masyarakat berpartisipasi dalam perawatan dan
pembangunan fisik sekolah dengan menyumbangkan dana, barang, atau tenaga.
3. Peran serta secara
pasif. Masyarakat dalam tingkatan ini menyetujui dan menerima apa
yang diputuskan pihak sekolah (komite sekolah), misalnya komite sekolah
memutuskan agar orang tua membayar iuran bagi anaknya yang bersekolah dan orang
tua menerima keputusan itu dengan mematuhinya.
4. Peran serta melalui
adanya konsultasi. Pada tingkatan ini, orang tua datang ke
sekolah untuk berkonsultasi tentang masalah pembelajaran yang dialami anaknya.
5. Peran serta dalam
pelayanan. Orang tua/masyakarat terlibat dalam kegiatan sekolah, misalnya
orang tua ikut membantu sekolah ketika ada studi tur, pramuka, kegiatan
keagamaan, dsb.
6. Peran serta sebagai
pelaksana kegiatan. Misalnya sekolah meminta orang
tua/masyarakat untuk memberikan penyuluhan pentingnya pendidikan, masalah
jender, gizi, dsb. Dapat pula misalnya, berpartisipasi dalam mencatat anak usia
sekolah di lingkungannya agar sekolah dapat menampungnya, menjadi nara sumber,
guru bantu, dsb.
7. Peran serta dalam
pengambilan keputusan. Orang tua/masyarakat terlibat dalam
pembahasan masalah pendidikan baik akademis maupun non akademis, dan ikut dalam
proses pengambilan keputusan dalam Rencana Pengembangan Sekolah (RPS).
Dengan demikian, jelas sekali bahwa peran
masyarakat sangatlah besar terhadap pendidikan. Lembaga pendidikan yang
diselenggarakan oleh masyarakat adalah salah satu unsure pelaksana asas
pendidikan seumur hidup. Segala pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di
lingkungan pendidikan keluarga dan di lingkungan sekolah akan berkembang dan
dirasakan manfaatnya dalam lingkungan.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang
paling mendasar dalam siklus kehidupan manusia mulai lahir hingga akhir hayat
(long life education). Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas tidak
terlepas dari adanya peran keluarga, pemerintah, dan masyarakat. Antara
keluarga, pemerintah, dan masyarakat diprasyaratkan adanya keserasian serta
kerjasama yang erat dan harmonis.
Dalam lingkungan keluarga dapat membantu anak
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi
kehidupannya kelak sehingga bila ia telah dewasa mampu berdiri sendiri dan
membantu orang lain. Peran pemerintah sangat dibutuhkan guna meningkatkan
kualitas pendidikan anak, seperti menyediakan sarana prasarana guna menunjang
pendidikan. Masyarakat juga berperan serta dalam pendidikan, seperti mendirikan
dan membiayai sekolah dan berperan dalam mengawasi pendidikan.
Berbagai upaya harus dilakukan, program
pendidikan dari setiap unsur sumber pendidikan yaitu keluarga, pemerintah, dan
masyarakat diharapkan dapat saling mendukung dan memperkuat antara satu dengan
yang lainnya. Dengan masing masing peran yang dilakukan dengan baik oleh
keluarga, pemerintah maupun masyarakat dalam pendidika, maka akan memberi
peluang besar mewujudkan sumber daya manusia terdidik yang bermutu.
3.2 Saran
Mengharapkan setiap pihak yang terlibat dalam
pendidikan agar lebih berperan aktif dalam pendidikan, agar jalan menuju tujuan
pendidikan yang dicita-citakan dapat segera terwujud. Dan berusaha memulai hal
hal positif yang dapat membantu proses pendidikan sedini mungkin atau secepat
mungkin. Serta pendidikan jangan dianggap sesuatu hal yang sepeleh tapi
jadikanlah pendidikan itu sebagai kewajiban kita sebagai anak bangsa yang harus
kita laksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Internet: arisandi.com/peran-keluarga-dan-masyarakat-dalam-pendidikan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar